Dua Perusahaan di Singapura Kirim Barang Mewah ke Korea Utara

Reporter

Tempo.co

Rabu, 14 Maret 2018 07:00 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un memberikan sambutan dalam Konferensi Industri Amunisi ke-8 di Pyongyang, 12 Desember 2017. KCNA/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Dua perusahaan yang berkantor pusat di Singapura melanggar sanksi-sanksi PBB dengan mensuplai barang-barang mewah ke Korea Utara. Di kutip dari www.channelnewsasia.com pada Selasa, 13 Maret 2018, dua perusahaan itu OCN dan T Specialist, yang memiliki direktur yang sama, sekarang berstatus dalam penyidikan.

Kedua perusahaan itu kedapatan mensuplai beberapa barang-barang mewah ke Korea Utara di antaranya anggur merah dan berbagai minuman beralkohol. Pengiriman barang-barang mewah tersebut dilakukan hingga Juli 2017.

Baca: Korea Utara Kecam Sanksi DK PBB sebagai Tindakan Perang

Wine atau anggur. Shutterstock

Dalam laporan PBB, telah terjadi transaksi yang bernilai lebih dari US$2 juta pada rentang waktu 2011 dan 2014 dari rekening kedua perusahaan tersebut di bank Korea Utara, Daedong Credit Bank ke rekening bank T Specialist di Singapura. Lalu lintas transaksi itu dicurigai berasal dari penjualan barang-barang di Korea Utara.

Advertising
Advertising

Di bawah sanksi PBB adalah ilegal untuk secara langsung maupun tidak langsung mensuplai barang-barang mewah ke Korea Utara. Situs NK News pertama kali mempublikasi pada Juli 2017 adanya perusahaan di Singapura bahwa yang telah mensuplai barang-barang mewah ke Korea Utara. Tindakan ini bertentangan dengan sanksi-sanksi internasional. Korea Utara dikenai sanksi ekonomi karena melakukan serangkaian ujicoba rudal dan senjata nuklir.

Baca: Amerika Beri Korea Utara Sanksi Keras Sepihak, Cina Meradang

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini oleh Channel NewsAsia, juru bicara Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengatakan MAS telah mencatat individu dan perusahaan dari Singapura yang disebut dalam laporan sejumlah media dan kebocoran data dari panel ahli PBB.

Pemerintah Singapura sedang memantau kasus pengiriman barang mewah ke Korea Utara dengan panel PBB secara ketat. Jika ada informasi yang dapat dipercaya tentang pelanggaran yang dilakukan oleh individu atau entitas berdasarkan hukum Singapura, maka pihak berwenang Singapura akan mengambil tindakan secepatnya dan melakukan penyelidikan.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

15 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

2 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

4 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

5 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

6 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

7 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya