PBB Kutuk Kekerasan Anti-Muslim di Sri Lanka

Senin, 12 Maret 2018 12:31 WIB

Jeffrey Feltman, pejabat PBB Urusan Politik, berada di Sri Lanka selama tiga hari untuk melihat langsung dampak kekerasan terhadap umat muslim. [http://lk.one.un.org]

TEMPO.CO, Jakarta - PBB, Ahad, 11 Maret 2018, menyatakan mengutuk serangan anti-muslim di Sri Lanka, termasuk pembakaran terhadap masjid dan pusat bisnis.

Jeffrey Feltman, pejabat PBB Urusan Politik, dalam keterangannya kepada media mengatakan, pemerintah Sri Lanka harus menyeret orang-orang yang berada di balik kekerasan tersebut ke meja hijau.

Baca: Redam Kerusuhan, Perdana Menteri Sri Lanka Kunjungi Distrik Kandy

Otoritas Sri Lanka menyatakan negara dalam keadaan darurat menyusul kekerasan yang menimpa kaum muslim. Insiden ini mengakibatkan sedikitnya dua orang tewas. [Dinuka Liyanawatte/Reuters]

"Kami mengutuk keras hukum dan ketertiban yang tidak jalan di Sri Lanka sehingga terjadi serangan terhadap kaum muslim dan harta bendanya," kata Feltman dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Al Jazeera, Senin, 12 Maret 2018.

Advertising
Advertising

Selama kunjungannya ke Sri Lanka, Feltman bertemu dengan pemimpin muslim setempat untuk menunjukkan solidaritasnya. Dia mendesak pemerintah Sri Lanka memenuhi komitmennya untuk membawa para pelaku kekerasan ke pengadilan serta mengambil tindakan yang diperlukan guna mencegah terulangnya aksi ini dan menerapkan hukum antidiskriminasi.Biksu Budha di Sri Lanka. [www.menara.my]

Aksi kekerasan di Distrik Kandy pekan lalu dipicu oleh kematian seorang pria Buddha Sinhala setelah dia dipukuli oleh sekelompok pemuda muslim akibat perselisihan lalu lintas. Kekerasan ini selanjutnya menjalan ke beberapa sudut kota yang menyebabkan sedikitnya dua orang tewas, sejumlah masjid, puluhan rumah dan pusat bisnis dibakar atau dihancurkan.

Baca: Ratusan Biksu Buddha Tolak Kekerasan Anti-Muslim di Sri Lanka

"Puluhan korban lainnya luka-luka," tulis Al Jazeera.

Kondisi ini membuat pemerintah menetapkan kondisi darurat untuk mengatasi dan meredam kekerasan agar tidak meluas. Kendati demikian, beberapa warga muslim Sri Lanka yakin kekerasan akan berlanjut kembali.

Berita terkait

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

14 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

4 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

4 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

8 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

9 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

9 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya