Pejabat PBB Sarankan Duterte Tes Kejiwaan, Menlu Filipina Berang

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Sabtu, 10 Maret 2018 15:29 WIB

Presiden Rodrigo Duterte (kanan) menghibur anggota keluarga korban kebakaran pusat perbelanjaan di kota Davao di Filipina, 24 Desember 2017. REUTERS/Istana Kepresidenan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Filipina mengecam saran Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein, kepada Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, untuk melakukan tes kejiwaan. Zeid sempat mengusulkan ini dengan alasan Duterte kerap berkata-kata kasar dan kotor termasuk mengancam akan menampar pejabat HAM PBB yang mengkritiknya.

Menteri Luar Negeri Filipina, Alan Peter Cayetano, mengatakan komentar itu tidak bertanggung jawab dan tidak sopan. Dengan tegas Cayetano menyebut Filipina merasa sangat terganggu oleh cara pejabat HAM PBB, yang dianggap melangkahi mandatnya dan menghina pemimpin negara-negara anggota tanpa dasar.

Baca: Petinggi PBB Minta Presiden Duterte Tes Kejiwaan

Advertising
Advertising

"Ini bisa menjadi preseden berbahaya bahwa dewan harus segera mengatakan bahwa negara anggota juga bisa menjadi korban mereka yang berusaha mempolitisir dan meleburkan Hak Asasi Manusia untuk merusak pemerintah yang sah," kata Cayetano, seperti dilansir Reuters pada Jumat, 9 Maret 2018.

Baca: Dikecam Aktivis HAM dan PBB, Ini Sumpah Presiden Duterte

Para pemrotes meneriakkan slogan-slogan saat mereka berbaris menuju sebuah lapangan di Manila untuk memperingati Hari Perempuan Internasional di Manila, Filipina, 8 Maret 2018. Ratusan aktivis perempuan mengenakan kemeja merah muda dan ungu memprotes Presiden Rodrigo Duterte di Filipina. (AP Photo/Bullit Marquez)

Cayetano mengatakan pejabat HAM PBB, "Mungkin tidak menyadarinya tapi dia sedang digunakan dalam usaha yang diatur dengan baik untuk mengacaukan pemerintahan yang sah ... oleh para pihak dengan agenda kepentingan sendiri".

Cayetano malah mengatakan bahwa Duterte bahkan layak ditiru.

"Dunia sebenarnya membutuhkan lebih banyak Duterte, pemimpin dengan empati, pemimpin yang mendengarkan rakyatnya, dan pemimpin yang siap mengorbankan hidup mereka untuk melindungi rakyat," kata dia.

Anggota parlemen Eropa menampilkan pesan yang mengungkapkan kekhawatiran akan meningkatnya jumlah pembunuhan di Filipina. Presiden Rodrigo Duterte telah mengancam akan menggusir Uni Eropa dari Filipina. AP

Zeid dan beberapa pejabat tinggi PBB untuk HAM telah memfokuskan perhatian pada kebijakan Duterte, yang menggelar kampanye perang melawan narkoba, yang kontroversial.

Kebijakan ini membuat polisi Filipina membunuh lebih dari empat ribu terduga pengedar, pecandu dan bandar narkoba lewat apa yang disebut sebagai extra judicial killing. Tapi PBB meyakini ada lebih dari delapan ribu orang yang tewas akibat kegiatan extra judicial killing, yang menjadi kebijakan Duterte ini. Pembunuhan terhadap para pelaku dan pengedar narkoba ini di gambarkan PBB sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pemimpin Filipina itu tetap populer meski terus mendapat kritik atas pelanggaran HAM dan pembunuhan dalam perang narkoba serta serangannya terhadap kebebasan pers.

Rappler melansir perang narkoba ala Duterte ini telah dikritik oleh kelompok HAM lokal dan dunia internasional sejak dimulai pada 2016 saat dia mulai menjabat. Data pemerintah menunjukkan sekitar 4.000 tersangka narkoba terbunuh dalam operasi, namun kelompok HAM percaya jumlahnya mencapai 13.000 orang.

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

11 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

15 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

22 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

2 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

3 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya