TV Rusia Beritakan Kasus Eks Intelijen Diracun di Inggris

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Yon Yoseph

Jumat, 9 Maret 2018 17:35 WIB

Manten intelijen Rusia dan Inggris, Sergei Skripal sekarat terkena zat tak dikenal di Inggris [Independent.co.uk/AP]

TEMPO.CO, Jakarta - Televisi yang dikelola pemerintah Rusia akhirnya memberitakan tentang mantan perwira intelijen militer Rusia, Sergei Skripal yang diracun di Inggris. Berita itu muncul di televisi populer Rusia, 3 hari setelah Skripal terbaring di rumah sakit di Inggris.

Skripal seorang berpangkat Kolonel dari Badan Intelijen Militer Rusia, GRU, dan putrinya berusia 33 tahun, Yulia, ditemukan sekarat tergeletak di sebuah bangku di luar pusat perbelanjaan di selatan Inggris, Kota Salisbury, pada Ahad petang, 4 Maret 2018, waktu setempat.

Baca: Mantan Intelijen Rusia dan MI6 Sekarat di Inggris

Di Rusia, kisahnya selama ini hanya disiarkan oleh situs berita online dan surat kabar yang tidak populer, termasuk stasiun radio di Moskow, Ekho Moskvy. Televisi hampir tidak pernah memberitakan insiden yang menimpa Skripal.

Tapi, pada Rabu malam,7 Maret 2018, stasiun penyiaran utama Rusia, Channel One, akhirnya melaporkannya, meski dengan komentar yang sedikit kasar.

Dalam menyampaikan informasi itu, pembaca berita Channel One, Kirill Kleimenov mengatakan bahwa Skripal adalah pengkhianat dan pekerjaannya itu sangat berbahaya.

Baca: Eks Intelijen Rusia Diduga Terkena Racun Nerve Agent, Ini Cirinya

Advertising
Advertising

"Saya tidak menginginkan kematian pada siapa pun, tapi bagi siapa saja yang memimpikan karir semacam itu, saya memiliki sebuah peringatan: menjadi pengkhianat adalah salah satu profesi paling berbahaya di dunia," kata Kleimenov, seperti dilansir The Sun pada 9 Maret 2018.

Dalam komentarnya Skripal, Kleimenov membungkus ucapannya dengan masam menunjukkan bahwa kehidupan di Inggris mungkin berbahaya.

"Ada yang salah di sana," katanya. "Mungkin ini iklimnya, tapi dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi terlalu banyak kejadian aneh dengan hasil buruk di sana."

Komentarnya datang saat polisi Inggris melanjutkan penyelidikan atas dugaan percobaan pembunuhan dengan racun terhadap Skripal dan putrinya Yulia.

Baca: Rusia Menolak Terlibat di Insiden Racun Agen Rahasia di Inggris

Pejabat Inggris mengatakan, zat yang digunakan dalam meracuni Skripal dan putrinya Yulia adalah racun saraf, toksin yang pembuatannya membutuhkan keahlian kimia dan peralatan laboratorium yang canggih.

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson, dan pakar dari luar, mengatakan fakta tersebut saja yang mengindikasikan keterlibatan aparat keamanan negara.

Skripal ditangkap pada Desember 2004 karena membelot ke badan intelijen MI6 di Inggris. Dia pernah dihukum dalam penjara selama 13 tahun pada 2006 setelah melalui persidangan rahasia. Pada 2010, dia mendapatkan perlindungan di Inggris setelah ditukar dengan mata-mata Rusia yang tertangkap di Barat sebagai bagian dari pertukaran mata-mata Perang Dingin di bandara Wina, Austria.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

6 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

8 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya