Bocah Es Cina Dikeluarkan dari Sekolah, lho?

Editor

Budi Riza

Jumat, 9 Maret 2018 12:05 WIB

Seorang bocah 8 tahun di Cina, tiba di sekolah dengan rambut yang tertutup embun beku dan membuat teman-teman sekelasnya tertawa. channelnewsasia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah asal Cina, yang fotonya sempat viral karena rambut dan alisnya diselimuti salju, dikeluarkan dari sekolah swasta karena derasnya perhatian media massa.


"Bocah es" Wang Fuman, 8 tahun, menjadi perhatian internasional pada Januari 2018 setelah fotonya menampilkan rambut dan alisnya diselimuti salju. Ini terjadi karena dia harus berjalan kaki sejauh 4,5 kilometer ke sekolah dalam suhu -9 derajat celsius.

Baca:Demi Ujian, Bocah Cina Ini Rela Rambutnya Membeku

Advertising
Advertising

"Awalnya saya tidak tahu, tapi kemudian, saya mengetahui bahwa Fuman tercatat di Kementerian Pendidikan sebagai salah satu orang yang akan mendapat bantuan pengentasan kemiskinan," kata kepala sekolah Yang kepada media South China Morning Post seperti dilansir media Sky, Kamis, 8 Maret 2018.

Yang merupakan kepala sekolah di sekolah swasta dengan asrama Xinhua School, yang terletak di kota Zhaotong di Provinsi Yunnan.
"Ada sedikit sekali siswa di Provinsi Yunnan yang seperti dia."
Menurut media ini, ayah si bocah, Wang Gangkui, dan anaknya merasa kesal dengan keputusan kepala sekolah itu. Mereka tidak mengerti pertimbangan yang diambil.

Baca: Simpati pada Bocah Berambut Beku, Warga Cina Sumbang Rp4,5 Miliar


Menurut Yang, awalnya dia ingin melakukan hal positif kepada siswa ini karena bersimpati. Namun dia merasa tidak tahan dengan kuatnya perhatian media terkait berita mengenai si bocah. Belakangan otoritas setempat menyatakan Fuman akan dibantu secara keuangan. Ini membuat petugas berencana untuk menginspeksi sekolah secara rutin.


"Akhirnya kami mendapat berbagai permintaan dari sejumlah lembaga pemerintah yang ingin menginspeksi sekolah ini," kata Yang. "Banyak media juga meminta wawancara."


Yang mengaku tidak nyaman dengan situasi ini. "Jadi saya meminta ayah Fuman untuk membawa anaknya ke sekolah sebelumnya."


Fuman mengatakan sekolah barunya di Cina lebih bagus. "Guru-gurunya mengajar lebih baik dibandingkan sekolah dasar Zhuanshanbao," kata dia. "Siswa tidak berbicara di dalam kelas dan semuanya fokus belajar." Selain itu, sekolah swasta ini lebih dekat lokasinya dengan rumahnya dibandingkan sekolah dasar negeri.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

4 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

13 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

16 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

16 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

17 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya