Jokowi dan Putin Masih Cari Jadwal untuk Bertemu

Kamis, 8 Maret 2018 19:24 WIB

Presiden Rusia, Vladimir Putin, duduk satu meja dengan pensiunan AS, Letjen Michael T. Flynn, saat makan malam di ajang ulang tahun Russia Today ke-10, di Moskow, Rusia, Desember 2015. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri masih mencari jadwal yang cocok untuk menggelar pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jakarta. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan bulan pasti kapan Putin akan datang ke Indonesia bahkan belum bisa dikonfirmasi.

“Kami masih mencocokkan jadwal pertemuan dua kepala negara dan salah satu tujuan kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Rusia pada 12 Maret nanti adalah untuk membahas persiapan kunjungan Presiden Rusia ke Indonesia. Hanya, sekarang ini, kami masih belum bisa konfirmasi kapan persis waktunya Putin akan ke Indonesia,” katanya di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis, 8 Maret 2018.

Jokowi beberapa tahun lalu melakukan kunjungan ke Rusia. Ketika itu, Putin sudah mengindikasikan akan datang ke Indonesia. Arrmanatha menilai 2018 merupakan waktu yang bagus untuk pertemuan kedua kepala negara karena tahun depan Indonesia akan melaksanakan pemilu.

Baca: Pemerintah Pacu Ekspor Furnitur ke Rusia

Pelaut Rusia mendapat perhatian saat Presiden Rusia Vladimir Putin pergi setelah menghadiri parade militer selama perayaan Hari Angkatan Laut di St Petersburg, Rusia, 30 Juli 2017. AP Photo

Advertising
Advertising

Arrmanatha menjelaskan, kunjungan Putin ke Indonesia di antaranya akan memfokuskan pembicaraan di bidang ekonomi. Hubungan bilateral Rusia dan Indonesia dalam dua tahun terakhir mengalami kemajuan signifikan.

Baca: Dubes Wahid Ingin Ada Penerbangan Langsung Indonesia - Rusia

Total nilai perdagangan Indonesia-Rusia periode Januari-November 2017 sebesar US$ 3,27 miliar. Jumlah itu naik 25,2 persen dibanding 2016, yang tercatat US$ 2,6 miliar. Dibanding negara-negara ASEAN, Indonesia adalah mitra dagang terbesar Rusia. Indonesia mengekspor produk-produk perkebunan, kopi, teh, minyak kelapa sawit, dan sepatu ke Rusia.

Selain membahas bidang ekonomi, Indonesia akan meminta fleksibilitas visa kunjungan masyarakat Indonesia ke Rusia. Sepanjang 2017, tercatat ada sekitar 12 ribu warga negara Indonesia yang berkunjung ke negara beruang merah itu.

Dengan Rusia, Indonesia memiliki tiga konteks kerja sama utama. Pertama, kerja sama ekonomi. Kedua, kerja sama bidang pertahanan, khususnya mengenai peningkatan teknik militer, seperti alat utama sistem pertahanan (alutsista). Ketiga, kedua negara memiliki kerja sama erat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berita terkait

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

36 menit lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

49 menit lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

3 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

3 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

4 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

5 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

6 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

7 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

8 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

8 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya