30 Tahun Berkuasa di Kamboja, Hun Sen Ingin Lanjut 10 Tahun Lagi

Kamis, 8 Maret 2018 18:29 WIB

Kamboja Tuduh Laos Langgar Perbatasan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Hun Sen menegaskan, dirinya akan terus memimpin Kamboja hingga 10 tahun lagi.

"Saya sudah menyatakan bahwa saya akan terus menjadi perdana menteri tidak kurang dari 10 tahun. Pada 2028 saya akan pensiun, " kata Hun Sen seperti dilansir Phnom Penh Post, Kamis, 8 Maret 2018.

Baca: PM Hun Sen Tolak Dialog dengan Oposisi yang Diberangusnya

Hun Sen menyiratkan tentang pemerintahannya akan meluas bahkan melebihi periode itu dalam pidatonya kepada buruh pabrik pada Rabu, 7 Maret 2018.

"Tujuannya adalah untuk menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas pada tahun 2030. Pada saat itu saya masih mampu," tegasnya, seperti dilansir Phnom Penh Post pada 8 Maret 2018.

Perdana Menteri yang telah berkuasa 30 tahun itu kemudian mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya yang selalu mendoakannya agar dia bahagia dan berumur panjang.

Baca: Ngomong Kasar, Hun Sen Akan Dikonfrontasi Australia

Advertising
Advertising

Dia juga meminta agar warga Kamboja memberikan suaranya untuk Partai Rakyat Kamboja atau CPP dan membantu dirinya tetap berkuasa.

Namun, Hun Sen menuai kritik tajam setelah membubarkan partai oposisi yang selama ini menjadi saingan terketatnya. Partai Penyelamatan Nasional Kamboja atau CNRP dibubarkan secara paksa pada November tahun lalu.

Pendiri CNRP dan saingan utamanya, Sam Rainsy juga telah dikriminalisasi, sehingga menutup peluangnya untuk mencalonkan diri menjadi perdana menteri Kamboja.

Setelah menyapu bersih kursi pada pemilu legislatif 25 Februari 2018, CPP mencoba meyakinkan masyarakat soal keuntungan satu partai berkuasa dan mayoritas. CPP menceritakan kesuksesan Cina sebagai contohnya.

Baca: Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

Pemilu Kamboja yang diikuti oleh empat partai, dimenangkan CPP dengan mendapat 58 kursi dari total 62 kursi yang diperebutkan. Dengan raihan ini, maka CPP hampir dipastikan mengendalikan banyak sektor di Kamboja dan meningkatkan jumlah kursi di Dewan Nasional.

Setelah partainya dibubarkan, Sam Rainsy memperingatkan Hun Sen yang akan bernasib sama dengan Robert Mugabe yang dilengserkan lewat kudeta militer tak berdarah dan partai berkuasa di Zimbabwe yang dia dirikan berbalik melawannya.

Berita terkait

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

2 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

7 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

8 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

25 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

37 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

48 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

48 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

53 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

54 hari lalu

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon di Angkor Wat pada abad ke-19.

Baca Selengkapnya