PM Najib Pimpin Malaysia Jadi Ramah HAM, Caranya ini

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Selasa, 6 Maret 2018 21:00 WIB

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. straitstimes.com

TEMPO.CO, Kuala Lumpur -- Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, meluncurkan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (NHRAP), yang menunjukkan komitmen negara itu untuk menjamin dan melindungi Hak Asasi Manusia warga negara itu.

Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia pertama kali disetujui kabinet pada 2012 namun baru diluncurkan secara resmi pada hari Kamis, 1 Maret 2018.

Baca: Seniman Malaysia Dibui lantaran Karikatur Badut PM Najib Razak

Advertising
Advertising

PM Najib mengatakan pada hari peluncuran program itu bahwa NHRAP akan membantu mengubah upaya pemerintah untuk memperkuat Hak Asasi Manusia di negara ini. Langkah itu juga dianggap Najib Razak akan membuat Malaysia menjadi negara yang "ramah".

Ini sejalan dengan agenda dan visi Prakarsa Transformasi Nasional 2050 (TN50), yang telah mengumpulkan pandangan, tanggapan, dan aspirasi rakyat untuk memastikan keberhasilan pelaksanaannya.

Baca: Mengaku Tidak Makan Nasi tapi Quinoa, PM Najib Dikecam Oposisi

Kelompok `Kaos Merah` bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa di Kuala Lumpur, Malaysia, 16 September 2015. Mereka ingin menunjukkan dukungan bagi PM Najib Razak yang dipaksa mundur oleh pihak oposisi. Mohd Samsul Mohd Said/Getty Images

"NHRAP, saya bangga mengatakan, adalah rencana komprehensif yang telah memperhitungkan aspirasi rakyat, dan didasarkan pada cetakan Malaysia," katanya, seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis, 1 Maret 2018.

Najib mengatakan dokumen NHRAP, yang dikembangkan sesuai dengan standar internasional dengan mengacu pada pedoman PBB, menggariskan lima poin utama.

Yang pertama adalah hak sipil dan politik, dengan perdana menteri mengutip contoh penghapusan Undang-Undang Keamanan Internal 1960 dan pembentukan Undang-Undang Perdamaian Tahun 2012 selama masa jabatannya. Kebijakan ini mendapat pujian dari Uni Eropa.

Najib mengatakan prinsip kedua NHRAP adalah hak ekonomi, sosial dan budaya, yang mencakup hak atas kebutuhan dasar, pendidikan dan praktik budaya.

Yang ketiga adalah hak orang-orang yang rentan yang berfokus pada lima kelompok, yaitu perempuan, anak-anak, orang cacat, warga lanjut usia dan pengungsi.

Najib mengatakan poin keempat adalah pada Hak Asasi Manusia di antara orang asli dan penduduk asli Sabah dan Sarawak.

Yang kelima adalah kewajiban internasional yang mencantumkan komitmen Malaysia dalam instrumen internasional yang terkait dengan Hak Asasi Manusia.

Setelah peluncurannya, Najib mengumumkan tiga mekanisme untuk memulai NHRAP, salah satunya adalah pembuatan aplikasi smartphone untuk mendapatkan tanggapan dari warga mengenai pelaksanaan rencana tersebut.

Aktivis Koalisi untuk Pemilu Bersih dan Adil (BERSIH), memegang spanduk selama aksi 1MDB di Kuala Lumpur, Malaysia, 19 November 2016. Puluhan ribu warga Malaysia memakai T-shirt kuning untuk menuntut pengunduran diri PM Najib Razak. AP/Lim Huey Teng

Najib mengatakan bahwa pemerintah juga sepakat untuk membentuk komite tingkat tinggi untuk memantau pelaksanaan NHRAP.

Pemerintah juga sepakat untuk menunjuk individu netral, terutama dari kalangan organisasi masyarakat sipil dan akademisi, untuk mengumpulkan dan menganalisis tanggapan publik mengenai pelaksanaan NHRAP.

Perdana menteri mengungkapkan keyakinannya bahwa NHRAP dapat meningkatkan kinerja dan citra negara, terutama dalam hal pembangunan ekonomi dan pemerintahan yang efisien dan kredibel.

Ini dilakukan untuk memungkinkan Malaysia menjadi negara dengan warga yang berpenghasilan tinggi dan termasuk di antara 20 negara terbaik dan paling maju di dunia pada 2050.

Menteri di Departemen Perdana Menteri Azalina Othman Said, pada sebuah konferensi pers setelah peluncuran tersebut, mengatakan masyarakat dapat memperoleh akses ke dokumen NHRAP melalui aplikasi smartphone yang dapat diunduh dari April.

Media Free Malaysia Today melansir Malaysia telah mendapat banyak kritik dari aktivis Hak Asasi Manusia, dengan lembaga vokal Human Rights Watch misalnya menuduh Perdana Menteri Najib memperkuat undang-undang yang kasar dan memfasilitasi pergeseran ke pendekatan yang lebih konservatif dan kurang toleran.

Kelompok masyarakat sipil Malaysia juga telah memprotes pemerintahnya karena diduga membungkam perbedaan pendapat dan mengenalkan undang-undang yang mereka katakan mengikis kebebasan berbicara.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya