Tokoh Pro Demokrasi Malaysia Siap Berlaga di Pemilu Parlemen

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Selasa, 6 Maret 2018 20:49 WIB

PM Malaysia Najib Razak. AP/Vincent Thian

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin kelompok pro-demokrasi terbesar Malaysia, Maria Chin Abdullah, mengumumkan akan berpartisipasi dalam Pemilihan Umum legislatif tahun ini. Dimana dia berjanji akan memilih jalur independen dalam Pemilu ke-14 Malaysia ini.

Maria Chin Abdullah adalah ketua kelompok aktivis Bersih 2.0, yang selama bertahun-tahun memimpin demonstrasi anti-pemerintah melawan Perdana Menteri Najib Razak.

Baca: Jho Low, Pengusaha Muda Malaysia di Pusaran Skandal 1MDB

Advertising
Advertising

Seperti dilansir Malaysia Kini, wanita berusia 62 tahun itu akan keluar dari Bersih dan koalisi oposisi Pakatan Harapan (HARAPAN) dalam pemilihan Juni mendatang. Jalur independen dipilihnya karena dianggap akan membuat dirinya bebas berekspresi tanpa harus terbelenggu kepentingan partai politik.

Baca: Mantan Menteri Malaysia Tahu Soal Kapal Pesiar Equanimity

PM Malaysia Najib Razak. AP/Vincent Thian

Keputusan itu dibuat untuk mencegahnya terlibat dalam politik partisan dan membiarkan dia fokus untuk membawa "agenda reformasi" di Parlemen.

"Saya harus bebas. Jika saya membawa agenda pembaharuan, saya perlu fokus. Saya harus memiliki ruang untuk menyampaikan pendirian saya sendiri jika ada isu kontroversial.

"Sebagai seorang independen, saya harap saya tidak perlu terlibat dalam politik partai, dan saya tidak akan bergabung dalam partai itu," katanya dalam sebuah konferensi pers di Petaling Jaya, seperti dilansir Malaysia Kini pada Selasa, 6 Maret 2018.

Maria mengatakan dia berharap dengan menjadi anggota parlemen dapat mendorong agenda reformasi dan mengubah narasi di Parlemen dengan debat berkualitas tinggi.

Maria juga dikatakan sebagai kandidat potensial untuk menghadapi presiden MIC Datuk Seri Dr S. Subramaniam di Segamat.

Reuters melansir Maria Chin sebelumnya pernah ditahan selama 10 hari oleh pemerintah Malaysia di bawah undang-undang anti-terorisme yang kontroversial pada November 2016. Ini terjadi sehari sebelum Bersih mengadakan sebuah demonstrasi yang meminta Perdana Menteri Najib Razak untuk mengundurkan diri terkait tanggung jawab atas skandal keuangan yang besar 1MDB.

Dia adalah tokoh non-politisi kedua yang mengumumkan bergabung dalam politik aktif dalam beberapa hari terakhir, setelah analis politik Wan Saiful Wan Jan secara resmi bergabung dengan Parti Pribumi Bersatu Malaysia pimpinan Mahathir Mohamad pada 1 Maret 2018.

Meskipun terlilit skandal 1MDB tersebut, koalisi penguasa Barisan Nasional, secara luas diperkirakan akan memenangkan pemilihan legislatif Malaysia pada Juni mendatang.

Maria tidak menyebutkan skandal 1MDB dalam konferensi persnya. Dia berjanji untuk memperjuangkan reformasi pemilihan, kesetaraan jender dan lingkungan, jika terpilih ke parlemen dengan total 222 kursi itu.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Bersih Malaysia mengatakan Maria telah mengajukan pengunduran dirinya sebagai ketua pada 4 Maret 2018, dan hari terakhirnya bertugas adalah 5 Maret 2018.

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

9 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

14 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

1 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya