Eksplorasi Laut Cina Selatan, Filipina Syaratkan Ini ke Cina

Reporter

Tempo.co

Kamis, 1 Maret 2018 19:25 WIB

Komunike ASEAN Terganjal Isu Laut Cina Selatan

TEMPO.CO, Jakarta - Sengketa wilayah perairan Laut Cina Selatan antara Filipina dan Cina memasuki babak baru. Pemerintah Filipina pada Kamis, 1 Maret 2018, mengatakan segala bentuk potensi kesepakatan antara Manila dan Beijing menyangkut eksplorasi energi di Laut Cina Selatan harus disetujui atas nama perusahaan, bukan atas nama pemerintah Cina.

“Kami kemungkinan masuk pada sebuah kesepakatan dengan perusahaan Cina dan bukan dengan negara Cina itu sendiri,” kata Harry Roque, juru bicara Presiden Rodrigo Duterte, seperti dikutip dari Reuters, Kamis, 1 Maret 2018.

Baca: Cina dan Filipina Bicarakan Perselisihan Laut Cina Selatan

Nelayan Filipina tersenyum saat memperlihatkan seekor lobster hasil tangkapannya di dekat Scarborough Shoal di laut Cina Selatan, 5 April 2017. REUTERS

Pernyataan Roque itu terkait pada kesepakatan Januari lalu, di mana Filipina dan Cina setuju untuk membuat sebuah panel khusus, yang bertugas mencari jalan keluar terkait upaya kedua negara untuk saling bekerja sama mengeksplorasi minyak lepas pantai dan gas, yang ada di Laut Cina Selatan tanpa harus menyinggung masalah kedaulatan di wilayah yang diperebutkan tersebut.

Advertising
Advertising

“Kami tidak memasuki ranah kesepakatan kedaulatan terkait eksplorasi. Ini akan menjadi sebuah kesepakatan antara dua perusahaan di kedua negara,” kata Roque.

Sebelumnya pada Rabu malam, 28 Februari 2018, Duterte mengatakan Beijing telah mengajukan proposal agar dilakukan eksplorasi bersama semacam co-ownership, ketimbang saling menyerang memperebutkan Laut Cina Selatan. Presiden Duterte menggunakan analogi co-ownership untuk menyederhanakan masalah sengketa wilayah antara Cina dan Filipina.

Baca: Cina-Filipina Kelola Sumber Energi di Laut Cina Selatan

Mewujudkan proyek kerja sama ini akan sangat komplek dan sensitif karena saling membagi cadangan minyak dan gas bisa dipandang sebagai sikap mendukung klaim negara lain. Wilayah perairan Laut Cina Selatan diperebutkan oleh Cina, Taiwan, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam dan Filipina.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

12 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

13 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

17 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

20 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya