Gereja Makam Yesus Ditutup, Ini Sikap Palestina

Editor

Budi Riza

Selasa, 27 Februari 2018 11:47 WIB

Suasana di depan pintu masuk Gereja Makam Yesus yang tertutup di Kota Tua Yerusalem, 25 Februari 2018. REUTERS

TEMPO.CO, Yerusalem - Pemerintah Yordania dan Palestina bersepakat mendukung sikap para pemimpin Kristen di Yerusalem untuk menutup Gereja Makam Yesus dengan alasan sikap diskriminatif pemerintah Israel.


Dalam sebuah langkah yang jarang dan mengejutkan, seperti dilansir Reuters, Gereja Katolik Roma, Armenia dan Ortodoks Yunani menutup Gereja Makam Yesus pada Ahad, 25 Februari 2018.

Baca: Protes Israel, Pemimpin Gereja Sepakat Tutup Gereja Makam Yesus

Advertising
Advertising

Para pemimpin gereja, seperti dilansir Aljazeera, menuding pemerintah Kota Yerusalem melakukan kampanye sistematis untuk menyiksa komunitas lokal dan mengenakan pajak besar bagi bangunan yang dikelola gereja.


Gereja ini terletak di Kota Tua, Yerusalem Timur, yang diduduki pasukan Israel dan merupakan salah satu situs suci Kristen. Situs ini diyakini oleh umat Kristiani sebagai lokasi penyaliban dan penguburan Yesus. Ini membuat jutaan peziarah Kristen mendatangi lokasi ini.

Baca: Sebut Yerusalem Timur Ibukota Palestina, Ini Reaksi Israel


Juru bicara pemerintah Yordania, Mohammad Al-Momani, mengatakan negaranya mendukung penuh sikap para pemimpin gereja ini. "Tindakan Israel melanggar hukum internasional dan kemanusiaan," kata Al-Momani seperti dilansir Aljazeera, Senin, 26 Februari 2018.

Dia menyerukan kepada pemerintah Israel untuk membalik keputusan yang telah dibuat mengenai gereja.


Berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pemerintah Yordania dan Otoritas Palestina, Raja Yordania, Abdullah II, merupakan kustodian atas situs suci Muslim dan Kristen di Yerusalem.


Sedangkan juru bicara pemerintah Palestina, Yousif Al-Mahmoud, mengatakan langkah Israel itu sebagai bentuk baru agresi terhadap Yerusalem, warga Palestina dan situs suci mereka. "kami meminta dunia internasional untuk mengintervensi menghentikan tindakan Israel ini," kata Al-Mahmoud.


Seperti diberitakan, para pemimpin gereja menyatakan keputusannya untuk menutup Gereja Makam Yesus, terkait sejumlah isu seperti undang-undang yang disahkan parlemen Israel. UU baru itu memberi kewenangan kepada pemerintah Israel untuk mengambil alih properti gereja yang disewakan kepada perusahaan swasta.


Hal lainnya adalah rencana Israel untuk memajaki properti milik gereja di Yerusalem, yang belum pernah terjadi sebelumnya.


"Tindakan-tindakan ini melanggar kesepakatan dan ketentuan internasional, yang menjamin hak-hak dan privelese gereja. Ini mencerminkan upaya untuk melemahkan kehadiran Kristen di Yerusalem," begitu pernyataan para pemimpin gereja pada Ahad lalu.


Wali kota Yerusalam, Nir Barkat melalui akun Twitter-nya membantah pernyataan para pemimpin gereja ini. Menurutnya, pajak dibebankan kepada properti komersial milik gereja seperti hotel dan bisnis ritel yang selama ini menikmati status bebas pajak. Sebagian warga Palestina adalah penganut Kristen, yang ikut memperjuangkan solusi dua negara.

Berita terkait

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

2 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

3 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

7 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

9 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

10 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

20 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

1 hari lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

1 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya