Krisis Venezuela, Uang Bolivar Jadi Bahan Baku Kerajinan Tangan

Selasa, 27 Februari 2018 07:05 WIB

Seorang warga menganyam tas dari bahan mata uang Bolivar Venezuela, untuk dijual di La Parada, Kolombia, Venezuela, 22 Februari 2018. AP Photo/Fernando Vergara

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Venezuela, Richard Segovia tak kehabisan akal demi bertahan hidup dari kehancuran ekonomi negaranya dengan membuat kerajinan tangan dari lembaran uang bolivar yang nilainya merosot tajam. Kerajinan tangan itu dijualnya di perbatasan Kolombia.

Ide membuat kerajinan tangan dari lembaran bolivar bermula ketika Segovia, 24 tahun, tiba di kota Cucuta di perbatasan Venezuela - Colombia dua bulan lalu.

Baca: Krisis Venezuela, Hewan di Kebun Binatang Dicuri untuk Disantap

Ia membawa istrinya yang sedang hamil dan sepupunya setelah pabrik tempat ia bekerja di Venezuela tutup. Gaji per bulannya saat itu setara US$ 2,5. Inflasi empat digit menjatuhkan nilai uang bolivar Venezuela.

"Kami punya banyak uang tapi tidak dapat membeli apa-apa, karena di Venezuela uangmu tidak ada nilainya," kata Segovia seperti dikutip dari South China Morning Post, Senin, 26 Februari 2018.

Ide membuat kerajinan tangan dari uang bolivar muncul di satu malam ketika dia dan sepupunya kembali ke Caracas dan menyaksikan tumpukan uang bolivar.

Pekerja memperbaiki jendela yang rusak akibat penjarahan yang dilakukan warga di La Fria, Venezuela, 19 Desember 2016. Krisis ekonomi yang melanda Venezueka membuat masyarakat melakukan aksi protes dan juga penjarahan toko. REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez

Baca: Krisis Venezuela, AS Bekukan Aset Presiden Maduro

Advertising
Advertising

Segovia kemudian mulai melipat bolivar kertas yang berwarna warni seperti origami untuk dijadikan dompet dan tas origami.

Setiap item yang dia buat membutuhkan sekitar 800 hingga 1000 lembar bolivar yang nilainya setara 50 sen dollar Amerika Serikat.

Ide kreatif Segovia mendapat simpati dari warga Kolombia. Dompet dan tas pun diminati dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga bahan bakunya. Pada hari-hari sibuk, tas dan dompet bolivarnya laku berkisar US$ 10 hingga US$ 15 per item.

Pesanan dalam jumlah besar baru-baru ini datnag dari seorang perempuan yang menjalankan usaha butik di Bogota. Ia mendengar tentang kerajinan tangan Segovia melalui televisi setempat.

Baca: Krisis Venezuela, Begini Serangan Brutal Pendukung Maduro

Dari penghasilan menjual dompet, tas dan tali pinggang dengan bahannya dari uang bolivar, dia dapat mengirim sekitar US$ 15 ke keluarganya di Caracas saat dia pulang.

"Uang ini memang tidak banyak, tapi cukup untuk sarapan," kata Segovia.

Dia dan istrinya menjajakan produk kreasi mereka di area yang banyak dilewati orang dekat terminal bus.

Krisis politik dan ekonomi di Venezuela sudah sangat parah. Beluma ada tanda-tanda negara ini keluar dari krisis yang muncul setelah Hugo Chaves wafat dan digantikan wakilnya, Nicolas Maduro.

Berita terkait

Krisis Ekonomi Venezuela Membuat Geng-geng Kuasai Permukiman Ibu Kota

19 Juli 2021

Krisis Ekonomi Venezuela Membuat Geng-geng Kuasai Permukiman Ibu Kota

Krisis Venezuela membuat pemerintahan Presiden Nicolas Maduro kehilangan kontrol di daerah-daerah ibu kota ketika geng-geng bermunculan.

Baca Selengkapnya

Derita PNS Venezuela Bertahan Hidup dengan Gaji di Bawah Rp 184 Ribu

17 Desember 2020

Derita PNS Venezuela Bertahan Hidup dengan Gaji di Bawah Rp 184 Ribu

PNS di kantor pajak mengaku hanya menerima gaji sekitar US$ 13 (Rp 184 ribu) per bulan ketika krisis Venezuela semakin mencekik kas negara.

Baca Selengkapnya

Gaji Cuma Rp 184 Ribu Sebulan, PNS Venezuela Banyak yang Mangkir dan Mundur

17 Desember 2020

Gaji Cuma Rp 184 Ribu Sebulan, PNS Venezuela Banyak yang Mangkir dan Mundur

2,8 juta PNS Venezuela yang bertahan rata-rata hanya menerima upah US$ 13 (Rp 184 ribu) per bulan, kurang dari setengah gaji pegawai swasta

Baca Selengkapnya

Acuhkan Ancaman Amerika, Iran Nekat Kirim Migas ke Venezuela

24 Mei 2020

Acuhkan Ancaman Amerika, Iran Nekat Kirim Migas ke Venezuela

Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengirimkan lima kapal tanker milik Iran untuk mengirimkan migas ke Venezuela yang tengah menghadapi krisis energi.

Baca Selengkapnya

Diskon Black Friday Ringankan Kesusahan Warga Venezuela

30 November 2019

Diskon Black Friday Ringankan Kesusahan Warga Venezuela

Rakyat Venezuela berbondong-bondong ke pusat-pusat perbelanjaan pada Jumat untuk mengambil keuntungan dari diskon Black Friday.

Baca Selengkapnya

Bank Sentral Venezuela Laporkan Inflasi 130.000 Persen pada 2018

30 Mei 2019

Bank Sentral Venezuela Laporkan Inflasi 130.000 Persen pada 2018

Bank Sentral Venezuela untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir merilis laporan inflasi negara yang mencapai 130.060 persen pada 2018.

Baca Selengkapnya

Kesulitan Keuangan, Dubes Venezuela untuk Italia Mundur

24 Mei 2019

Kesulitan Keuangan, Dubes Venezuela untuk Italia Mundur

Duta Besar Venezuela untuk Italia mundur dari posisinya karena krisis Venezuela dan sanksi AS telah membuatnya jatuh miskin.

Baca Selengkapnya

Krisis Venezuela Seburuk Negara yang Dilanda Perang

18 Mei 2019

Krisis Venezuela Seburuk Negara yang Dilanda Perang

Ekonom mengatakan jatuhnya Venezuela adalah keruntuhan ekonomi tunggal terbesar di luar perang dalam 45 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Akibat Pemadaman Listrik, Venezuela Rugi Rp 30 Triliun

4 April 2019

Akibat Pemadaman Listrik, Venezuela Rugi Rp 30 Triliun

Venezuela diperkirakan rugi US$ 2,1 miliar atau sekitar 30 triliun akibat pemadaman listrik berkelanjutan selama bulan Maret.

Baca Selengkapnya

Harga Kebutuhan Pokok Venezuela 4 Kali Lipat dari Gaji Minimum

4 Maret 2019

Harga Kebutuhan Pokok Venezuela 4 Kali Lipat dari Gaji Minimum

Akibat hiperinflasi, kebutuhan pokok warga Venezuela empat kali dari gaji minimum bulanan Venezuela.

Baca Selengkapnya