TEMPO.CO, Maracaibo- Krisis Venezuela mendorong maraknya pencurian hewan yang dilindungi dari kebun bintang untuk disantap pencuri untuk mengatasi rasa lapar. Kelaparan parah terjadi dipicu perseteruan politik antara kubu presiden Nicolas Maduro melawan oposisi yang sudah berjalan lebih empat bulan.
"Kami menduga mereka mencuri dengan maksud memakannya," kata Luis Morales, polisi untuk wilayah Zulia, negara bagian Venezuela seperti dikutip dari Reuters, 17 Agustus 2017.
Baca: Pemilihan Anggota Parlemen Venezuela Ricuh, 14 Orang Tewas
Polisi sedang menyelidiki pencurian hewan-hewan dari kebun binatang Zulia Metropolitan Zoological Park di Maracaibo, berbatasan dengan Kolombia. Hewan-hewan yang dicuri seperti dua ekor tapir dan banteng.
Menurut pemimpin kebun binatang tersebut, Leonardo Nunez, pencurian hewan dari kebun binatang marak dalam beberapa pekan terakhir. Sedikitnya 10 hewan yang dilindungi telah dicuri. Bahkan, seekor banteng ditemukan dalam kondisi telah dipotong dalam beberapa bagian.
Sepertinya, ujar Nunez, pencuri adalah pedagang yang akan menjual daging banteng itu.
"Mereka mengambil semuanya dari sini! Hewan-hewan itu tidak boleh dicuri untuk dimakan," kata Nunez.
Baca: Jutaan Warga Venezuela Demo, Presiden: Tangkap Teroris Fasis
Mantan direktur kebun binatang di Zulia, Mauricio Castillo menjelaskan, dua tapir yang dicuri merupakan hewan liar mirip babi yang dilindungi oleh badan konservasi internasional, International Union for Conservation of Nature.
Ironisnya, hewan-hewan itu juga hidup kelaparan di dalam kandang mereka di kebun binatang di Zulia. Sedikitnya 50 hewan di kebun binatang di Caracas telah tewas karena kelaparan.
Krisis politik dan ekonomi yang parah di Venezuela membuat pengelola kebun binatang tidak punya dana untuk memberi makan hewan-hewan itu.
Namun pemerintahan Nicolas Maduro menepis hewan-hewan di kebun binatang dicuri karena krisis Venezuela . Mereka, ujar pemerintah dalam pernyataan, diperlakukan layaknya anggota keluarga.
REUTERS | MARIA RITA