Gaet Pemilih Muda Rusia, Pendukung Putin Gunakan Model Seksi

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Selasa, 27 Februari 2018 08:05 WIB

Gaet Pemilih Muda, Pendukung Putin Gunakan Model Seksi

TEMPO.CO, Jakarta - Pendukung Vladimir Putin berusaha menarik perhatian kaum muda Rusia untuk menggunakan suaranya dalam pemilihan Presiden dengan serangkaian video kontroversial. Salahs satunya menampilkan model wanita seksi dalam sebuah video yang tersebar luas.

Rekaman itu menunjukkan gambar provokatif model wanita yang hanya mengenakan pakaian dalam yang dimaksudkan untuk menangkis sikap apatis kaum muda terhadap pemilihan presiden Rusia pada Maret.

Baca: Putin Resmi Daftar Ikut Pilpres Rusia, Pilih Jalur Independen

Advertising
Advertising

Model-model itu difilmkan berjalan mondar-mandir di sebuah tempat pemungutan suara dengan pakaian super minim. Mereka kemudian mengajak remaja pria yang berusia di atas 18 tahun untuk datang memberikan suaranya.

Baca: Aina Gamzatova, Hijaber Penantang Putin dalam Pilpres 2018

Meskipun hampir dapat dipastikan Putin akan memenangkan pilpres ini, iklan bernuansa seksual itu diharapkan dapat mendorong remaja pria untuk memilih.

Seperti dilansir Daily Mail dan Mirror pada 25 Februari 2018, kampanye itu dilakukan oleh majalah dewasa Maxim edisi Rusia. Meski tidak disebutkan penggagas iklan itu, namun secara luas dilihat sebagai bagian dari strategi rahasia untuk memastikan pemilih pergi ke tempat pemungutan suara dan mencoblos Putin.

Pemimpin redaksi Maxim, Alexander Malenkov, mengkonfirmasi bahwa majalah itu mempromosikan pemilihan Presiden sebagai bagian dari "proyek bisnis khusus" untuk klien yang tidak diketahui dengan imbalan finansial yang belum terungkap.

Dia mengaku memang terlihat "agak absurd" namun mengatakan itu adalah "salah satu dari banyak kompromi" yang harus dia buat.

Video model itu merupakan yang terbaru dari serangkaian video konteroversial untuk menarik minat warga Rusia untuk berpartisipasi dalam pemilu pada 18 Maret mendatang.

Baru-baru ini, sebuah video homofobia yang tidak diketahui asalnya tersebar di media sosial. Isi video itu memperingatkan orang-orang jika Putin tidak terpilih kembali, maka di bawah keluarga Presiden baru dapat dipaksa menjadi gay jika tidak dapat menemukan pasangan.

Sebelumnya tersebar video ancaman imigran kulit hitam untuk bergabung dengan tentara Rusia jika Putin tidak lagi menjadi panglima tertinggi.

Sebuah video yang diposkan pada awal bulan ini menunjukkan seorang wanita muda yang enggan berhubungan seks dengan seorang pria yang belum memberikan suaranya pada pemilihan umum Presiden.

Video lain menunjukkan seorang wanita muda hamil bergegas ke tempat pemungutan suara daripada di rumah sakit bersalin.

Meskipun tidak ada kandidat yang disebutkan namanya, kampanye ini dilihat sebagai strategi Kremlin untuk memaksimalkan jumlah orang yang memilih berdasarkan teori ini akan membantu Putin dalam putaran pertama, sebuah skenario yang mengharuskannya mendapatkan lebih dari 50 persen dari jumlah suara keseluruhan yang masuk.

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

6 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

9 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

15 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

36 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

38 hari lalu

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

38 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya