Berkonflik dengan Trump, Dua Pejabat Gedung Putih Bakal Mundur?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Jumat, 23 Februari 2018 20:23 WIB

Rob Porter dan Donald Trump. Reuters

TEMPO.CO, Washington – Dua pejabat Gedung Putih dikabarkan bakal mengundurkan diri menyusul konflik berkepanjangan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Keduanya adalah Penasihat Keamanan Nasional H.R. McMaster dan Kepala Staf John Kelly. McMaster merupakan pejabat militer dengan pangkat letnan jenderal angkatan darat. Sedangkan Kelly merupakan pensiunan jenderal angkatan laut.

Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, H. R. McMaster. [www.middleeastmonitor.com]

Baca: Donald Trump Ingin Mempersenjatai Guru

"Terjadi pertempuran terus-menerus antara Trump dan para jenderalnya," kata seorang pejabat di Gedung Putih secara anonim kepada Reuters, Kamis, 22 Februari 2018.

Baca: Penembakan di Amerika Serikat, Donald Trump Salahkan FBI

Reuters melansir friksi berkepanjangan antara Presiden Trump dan kedua jenderal ini telah mencapai titik yang bakal membuat salah satu atau keduanya mengundurkan diri.

Menurut Reuters, ketegangan juga terjadi antara Trump dan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dan Jaksa Agung Jeff Sessions.

Ditanya soal ini, juru bicara Gedung Putih, Raj Shah, mengatakan, "Presiden punya keyakinan penuh kepada anggota timnya." Sedangkan sekretaris media, Sarah Sanders, mengatakan pada Selasa lalu bahwa Trump masih mempercayai Jenderal McMaster.

Baik McMaster maupun Kelly tidak merespons mengenai apakah mereka akan melanjutkan pekerjaan di Gedung Putih.

Trump baru-baru ini mengkritik lewat akun Twitter-nya @realdonaldtrump atas pernyataan MacMaster di Konferensi Keamanan di Munich, Jerman. McMaster meyakini adanya intervensi politik Rusia atas pemilihan Presiden AS pada 2016, yang kerap diragukan oleh Trump.

Kelly dan McMaster dikabarkan sering menyatakan kekecewaannya atas pernyataan Trump di publik mengenai mereka. Keduanya kerap menilai pernyataan Trump sebagai penghinaan.

Ketegangan terbaru terjadi menyangkut akses menantu Trump, Jared Kushner, atas dokumen rahasia pemerintah. Ini terkait pengetatan akses keamanan di Gedung Putih menyusul skandal kekerasan domestik yang melibatkan Rob Porter, yang merupakan pegawai lingkaran satu Trump yang akhirnya mengundurkan diri.

Bagi Trump, urusan akses keamanan ini merupakan hal pribadi. "Jika Trump membuat aturan khusus bagi anggota keluarganya, saya tidak yakin Kelly dan McMaster bakal mendukung," kata seorang pejabat Gedung Putih.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

4 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

4 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

1 hari lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

1 hari lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

4 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

4 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

8 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

15 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya