Hun Sen Ancam Pukuli Demonstran, Fotonya Justru Dibakar Massa

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Jumat, 23 Februari 2018 15:57 WIB

PM Kamboja, Hun Sen Didemo di Australia

TEMPO.CO, Phnom Penh- Warga diaspora Kamboja di Australia melakukan aksi protes dengan membakar foto dan patung replika Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, sebagai respon atas ancamannya.

Aksi itu dilakukan hanya berselang sehari setelah Hun Sen mengancam akan memukul setiap demonstran yang berani membakar foto dan patung replika dirinya saat dia mengunjungi Australia pada pertengahan bulan depan.

Baca: Berang, Hun Sen Bakal Pukuli Demonstran yang Bakar Patungnya

Advertising
Advertising

Hun Sen dijadwalkan melakukan perjalanan ke Sydney untuk menghadiri KTT Khusus ASEAN-Australia pada 17 Maret 2018. Dalam pidato pada Rabu, 21 Februari 2018 yang disampaikan kepada sekitar sepuluh ribu pekerja garmen di di Phnom Penh, Hun Sen mengatakan dia akan mengejar massa pengunjuk rasa sampai ke rumahnya dan menyerang mereka.

Baca: Hun Sen Ancam Veto Keputusan KTT ASEAN--Australia, Alasannya?

Ancaman Hun Sen itu disampaikan setelah dia mendapat informasi bahwa ratusan warga Kamboja yang tinggal di Australia akan melakukan demonstrasi melawannya saat menghadiri pertemuan puncak antara Australia dan 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Alih-alih meredam rencana aksi itu, penghinaan verbal Hun Sen terhadap rencana unjuk rasa tampaknya memberi ide baru kepada para demonstran.

Penduduk Kamboja-Australia di Melbourne, Va Malina, mengatakan dia akan bergabung dalam demonstrasi bulan depan saat kunjungan Hun Sen. Dan demonstrasi itu sekarang akan mencakup pembakaran patung Hun Sen, yang terinspirasi dari ucapan Perdana Menteri itu sendiri.

"Kami tidak berencana membakar patung Hun Sen, tapi dia yang mengingatkan kami kemarin," katanya seperti dilansir Asia Correspondent pada Jumat, 23 Februari 2018. Berita ini juga dilansir Phnom Penh Post. "Dia tidak berhak menghukum atau memukuli kami di sini," begitu kata Malina, seperti dilansir Phnom Penh Post.

Pengunjuk rasa akan melakukan demonstrasi melawan tindakan keras pemerintah terhadap media independen dan LSM, serta pembubaran partai oposisi dan penangkapan pemimpinnya, Kem Sokha.

Dalam pidato yang sama, Hun Sen juga mengancam untuk mempermalukan Australia dengan memveto sebuah pernyataan bersama jika dia menghadapi tekanan atas tindakan kerasnya terhadap kelompok oposisi di dalam negeri.

Kritikus meminta Australia untuk menuntut pencabutan komentar Hun Sen, yang mengancam kekerasan terhadap warga negara Australia.

Wakil Direktur Asia Human Rights Watch, Phil Robertson, mengatakan bawa Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, harus memberitahu Hun Sen untuk menghentikan ancamannya.

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

3 jam lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

16 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

29 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

40 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

40 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

45 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

46 hari lalu

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon di Angkor Wat pada abad ke-19.

Baca Selengkapnya

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

25 Februari 2024

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

Partai berkuasa di Kamboja mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan Senat, membuka peluang bagi mantan Perdana Menteri Hun Sen kembali ke politik

Baca Selengkapnya

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

4 Februari 2024

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

Pasar ekstrem di dunia menawarkan pengalaman berbelanja yang di luar dugaan bagi para pengunjungnya.

Baca Selengkapnya

Jelang Lawatan PM Hun Manet, 3 Aktivis Kamboja Ditahan di Thailand

4 Februari 2024

Jelang Lawatan PM Hun Manet, 3 Aktivis Kamboja Ditahan di Thailand

Tiga aktivis Kamboja telah ditahan di Thailand menjelang rencana kunjungan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet

Baca Selengkapnya