Perdebatan Soal Siapa Pantas Dapat Angpao Imlek Hebohkan Cina

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Rabu, 21 Februari 2018 06:03 WIB

Ilustrasi angpao Imlek. bukalapak.com

TEMPO.CO, Jakarta - Putusan sebuah pengadilan di Cina baru-baru ini mengenai angpao menyisakan perdebatan sengit di kalangan pengguna internet Negeri Tirai Bambu itu.

Para netizen berdebat tentang apakah amplop merah berisi uang tunai dan diberikan sebagai hadiah selama Tahun Baru Imlek atau yang disebut angpao harus diberikan kepada anak-anak atau orang tua mereka.

Baca: Versus Cina, India Upgrade Teknologi Senapan Serbu Pasukan

Advertising
Advertising

Seperti dilansir South China Morning Post pada Senin, 19 Februari 2018, perdebatan bermula ketika Pengadilan di Jinan, Provinsi Shandong, Cina Timur, mengeluarkan putusan melalui akun resmi Weibo pada Minggu, 18 Februari 2018.

Sejumlah Barongsai turun ke jalan saat merayakan Tahun Baru Imlek di Manhattan Chinatown di New York, Amerika Serikat, 16 Februari 2018. REUTERS/Gabriela Bhaskar

Baca: Gereja Terus Dibongkar, Umat Kristen di Cina Resah

Dalam putusannya, pengadilan mewajibkan sepasang suami istri di Yunan membayar angpao kepada anaknya yang sedang berkuliah. Menurut pengadilan, angpao yang diberikan kerabat atau keluarga serta kenalan saat Imlek baik secara langsung ataupun melalui orangtua harus diserahkan karena sah milik anak.

Putusan dibuat setelah seorang mahasiswa dari Provinsi Yunnan, Cina barat daya, menuntut orang tuanya pada 2016 atas tuduhan mereka menggelapkan angpao senilai 58.000 yuan, yang diberikan kepadanya sebagai hadiah selama bertahun-tahun oleh kerabatnya.

Wanita itu, yang diidentifikasi hanya sebagai Juan, terpaksa mengambil tindakan hukum setelah ibu dan ayahnya, yang sekarang bercerai, menolak membiayai kuliahnya. Pengadilan memutuskan untuk mendukungnya dan memerintahkan orang tuanya membayarnya 1.500 yuan sebulan.

Warga menyalakan lilin doa untuk keluarganya di vihara Darma Ramsi, Bandung, 16 Februari 2018. Puncak perayaan Imlek ditandai dengan penyalaan ratusan lilin besar saat pergantian hari. TEMPO/Prima Mulia

Merupakan sebuah kebiasaan turun temurun bagi masyarakat keturunan Cina yang sudah menikah untuk memberikan angpao kepada anak-anak dan orang muda yang belum menikah selama liburan Tahun Baru Imlek.

Namun, juga sangat umum bagi orang tua untuk menahan uang dari anak-anak.

Pengadilan Jinan mengatakan dalam sebuah unggahan terpisah bahwa penerima angpao yang sah adalah anak itu. Semua hak yang terkait dengan paket amplop merah dialihkan ke anak.

Namun, netizen memiliki pendapat berbeda soal ini. "Sejujurnya, orang memberi kami paket merah karena orang tua kami juga memberikannya kepada mereka, jadi adil," kata seseorang pengguna Weibo.

"Banyak orang tua menganggap anak adalah milik mereka sendiri, jadi tentu saja mereka juga mengambil uangnya," kata pengguna lainnya.

Komentar lain disukai lebih dari 300 kali berbunyi: "Cobalah mengatakan pada ibumu bahwa ilegal baginya untuk mengambil angpao-mu, lihat apakah dia akan marah atau tidak." Angpao menjadi kultur bagi warga Cina pada peringatan Tahun Baru Imlek.

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

17 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

18 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

23 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya