Pasangan Saudi Merayakan Valentine seperti Ini

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Senin, 19 Februari 2018 06:03 WIB

Perayaan valentine di Arab Saudi. alarabiya.net

TEMPO.CO, Al Khobar - Ada hal yang berbeda di salah satu pusat perbelanjaan di Arab Saudi pada Februari ini ketika warna merah jambu khas Hari Valentine menjadi dekorasi pasar dan beberapa toko.

Pasar dan toko di Al Khobar, yang terletak di daerah Arab Saudi timur, dipenuhi dengan segala macam produk berwarna merah. Ini termasuk bunga, permen dan beberapa hal lain, yang berhubungan dengan hari kasih sayang atau Hari Valentine.

Perayaan valentine di Arab Saudi. alarabiya.net

Baca: Jalur Ilegal ke Arab Saudi, Gunakan Visa Ziarah

Advertising
Advertising

Hari Valentine bukan lagi kesempatan yang tersembunyi dan tabu di Kerajaan Islam ini. Dan pelarangan kepada penjual toko untuk tidak berjualan produk terkait tidak lagi berlaku. Toko yang menjual hadiah, yang didominasi warna merah, kini banyak terlihat dan mereka memanfaatkan kesempatan ini.

Baca: Saudi Serahkan Pengelolaan Grand Mosque ke Belgia, Kenapa?

Kehadiran toko-toko ini memungkinkan seseorang saling menukar hadiah dengan nuansa merah dan menjalin kenangan indah dengan orang yang mereka cintai.

Salem al-Salem mengatakan penjualannya mencatat lebih dari 2.000 mawar pada pertengahan Februari. Dia mencatat setiap mawar harganya 50 riyal Saudi atau Rp 180 ribu.

"Bunga bukan satu-satunya barang hadiah yang dipamerkan, dengan produk favorit Valentine lainnya yang dijual termasuk permen dan hadiah dari segala jenis," katanya, seperti yang dilansir Al Arabiyah pada 16 Februari 2018.

Maysoon al-Rawajh, salah satu distributor bunga terkenal negara itu, mengatakan budaya memberi mawar tidak lagi terbatas pada waktu atau tempat tertentu karena ini menjadi sarana menyampaikan perasaan manusia.

Al-Rawajh mengatakan bunga-bunga ini menandakan emosi tertentu dari manusia yang satu ke manusia lainnya.

Menurutnya, ada optimisme yang besar dari generasi sekarang untuk memberi bunga kepada satu sama lain dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Seorang penduduk setempat, Waleed Al-Ghunaim, mempercayai merayakan cinta dengan istrinya setiap tahun diperlukan tidak peduli seberapa sederhananya upacara itu.

Ghunaim bercerita dia mengundang istrinya pada perayaan Valentine untuk makan malam sederhana di tempat yang sepi. Atau mereka menyiapkan makan malam romantis di rumah dengan lilin merah menambah kenangan indah akan kehidupan cinta mereka.

Meski masih terdapat beberapa orang di Kerajaan Arab Saudi yang tidak mempercayai acara semacam itu, tapi banyak orang bersemangat merayakan hari Valentine.

Perayaan Valentine secara terbuka di Arab Saudi dilaksanakan setelah seorang ulama menyebutkan tidak ada yang haram dengan merayakan hari kasih sayang itu. Menurut Sheik Ahmad Al-Ghamdi, mantan kepala polisi syariah Mekkah, perayaan Hari Valentine tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Di tengah semua ini, beberapa melihat semakin banyak masyarakat Saudi memilih memperingati acara ini sebagai katalisator untuk mencapai masa depan yang lebih damai dan aman. Mereka berpendapat ini karena tidak ada cara untuk melawan kejahatan dan kebencian kecuali dengan cinta dan toleransi.

Berita terkait

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

10 Januari 2024

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

Arab Saudi mulai 16 Desember 2023, memberlakukan hukum perdata tertulis pertama untuk meningkatkan investasi, namun investor tetap berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

7 Desember 2023

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

Rencana MbS ke Rusia batal, sehingga Putin tiba-tiba yang terbang ke Saudi untuk menemui pemimpin negara eksportir minyak terbesar dunia tersebut

Baca Selengkapnya

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

29 September 2023

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

29 September 2023

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka

Baca Selengkapnya

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

21 September 2023

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid di Arab Saudi masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

15 September 2023

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

Arab Saudi mengundang delegasi Houthi ke Riyadh untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata permanen di Yaman

Baca Selengkapnya

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

7 Agustus 2023

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

Seorang wanita Saudi membuktikan pepatah lama "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dengan kembali ke sekolah - pada usia 110 tahun.

Baca Selengkapnya

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

8 April 2023

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Delegasi Saudi-Oman berencana melakukan perjalanan ke Sanaa berunding dengan Houthi untuk perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

27 Maret 2023

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

Arab Saudi bersama Yordania, Kuwait, dan Qatar mengutuk pembakaran Al-Quran dan bendera Turki pada Jumat oleh kelompok Patrioterne Gar Live di Denmark

Baca Selengkapnya

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

21 Maret 2023

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

Saudi membebaskan seorang warga negara AS yang dipenjara selama 19 tahun karena mengunggah kritik terhadap Kerajaan di Twitter.

Baca Selengkapnya