Myanmar Melarang Pengungsi Rohingya Kembali, Kenapa...

Rabu, 14 Februari 2018 12:00 WIB

Ke-10 pria Rohingya berlutut dengan tangan di kepala, sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 1 September 2017. Soe Chay juga mengungkapkan bahwa saat 10 pria mereka dikuburkan, beberapa di antaranya masih bersuara, yang lainnya sudah mati. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Myanmar masih melarang pengungsi Rohingya kembali meskipun sudah ada kesepakatan antara negeri itu dengan Bangladesh, tempat para ratusan ribu pengungsi ditampung. Keterangan tersebut disampaikan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi kepada Dewan Keamanan.

Menurut Filipo Grandi dari UNHCR, kondisi di Myanmar tidak kondusif bagi sekitar 680 ribu warga Rohingya untuk kembali ke rumahnya.

Ratusan ribu warga Rohingya kabur melarikan diri ke negara tetangga, Bangladesh, setelah militer Myanmar melakukan operasi di utara negara bagian Rakhine pada Agustus 2017.

Baca: Pengungsi Rohingya Ragu Keselamatannya di Myanmar

Sejumlah orang bekerja membangun kamp yang dibuat Kementerian Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Transmigrasi, Myanmar untuk menampung muslim Rohingya yang kembali dari Bangladesh di Rakhine, Myanmar, 24 Januari 2018. REUTERS/Stringer

Advertising
Advertising

"Penyebab mereka melarikan diri tidak ditangani, termasuk masalah kewarganegaraan mereka hingga saat ini belum terpecahkan," ucap Grandi seperti dikutip Al Jazeera, Rabu, 14 Februari 2018.

Grandi mengatakan, kantor UNHCR tidak mendapatkan akses ke Rakhine, tempat ratusan desa dibakar oleh militer Myanmar.

Baca: PBB Bersidang, Bicarakan Kekerasan di Myanmar

Serangan bersenjata terhadap pos jaga polisi dan militer di Rakhine oleh kelompok pemberontak Tentara Penyelamat Rakyat Rohingya atau ARSA memicu operasi militer Myanmar di negara bagian Rakhine. Sedikitnya 700 ribu etnis Rohingya dengan berduyun-duyun melarikan diri menyeberangi laut menuju Bangladesh. (Paula Bronstein/Getty Images)

"Akses kemanusiaan, sebagaimana Anda dengar, benar-benar tidak bisa dijangkau. UNHCR tidak mendapatkan akses ke daerah yang terkena dampak aksi militer Myanmar, termasuk Kota Maungdaw sejak Agustus 2017. Akses kami di Rakhine tengah juga dibatasi," tambahnya.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

8 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

8 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

10 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

12 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

13 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

14 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya