Skandal Seks Oxfam Terungkap, Perusahaan Pendonor Bilang Ini

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Selasa, 13 Februari 2018 07:57 WIB

Warga Turkana mengantri untuk menerima makanan dari Oxfam di Turkana, Kenya. AP/Tobin Jones

TEMPO.CO, London -- Lembaga donor Oxfam International asal Inggris mendapat sorotan dari sejumlah perusahaan pendonor bantuan setelah terkuaknya skandal seks yang melibatkan petinggi dan pekerja lembaga ini.


Pimpinan Oxfam dan sejumlah pekerja di lembaga ini dituding membayar pekerja seks komersial, beberapa diantaranya diduga berusia di bawah 17 tahun. Ini terjadi saat mereka bertugas di Haiti dan Chad pada 2010. Pada saat itu, Haiti sedang mengalami bencana gempa, yang menelan korban ribuan jiwa masyarakat.

Salah satu Toko Oxfam di Inggris. Reuters

Advertising
Advertising

Baca: Terungkap, Direktur Oxfam Bayar Pekerja Seks Pakai Dana Publik


"Kami sedang berusaha memahami apa yang sebenarnya terjadi dengan Oxfam dan langkah apa yang akan diambil," begitu pernyataan dari perusahaan keuangan global Visa seperti dilansir CNN, Senin, 12 Februari 2018. "Kami berkomitmen pada standar profesional tertinggi, perilaku pribadi dan kami berharap sama dari mitra kerja kami."

Baca: Darmin Kesal Ketimpangan Indonesia Disebut Oxfam Terburuk


Oxfam, yang terdiri dari sekitar 20 lembaga donor independen, mendapat sumber pendanaan dari pemerintah Inggris dan juga swasta. Pada tahun fiskal lalu, Oxfam menghabiskan dana sekitar US$414 juta atau sekitar Rp5,7 triliun. Beberapa perusahaan besar yang menyumbang untuk mendanai kegiatan bantuan kemanusiaan Oxfam di 90 negara untuk para korban kelaparan, perang dan bencana alam selain Visa seperti Google, Paypal, dan Unilever.


Sedangkan manajemen perusahaan buku ritel Inggris, Waterstones, menyatakan,"Kami mendengar dan mencari tahu masalah ini dan meminta penjelasan dari pimpinan Oxfam. Pada saat ini kami tetap berkomitmen mendukung kegiatan bantuan kemanusiaan ini."


Bank Inggris, Co-operaative Bank, menyatakan memonitor masalah ini dari dekat. Sedangkan pengelola Bandara Heathrow Airport menyatakan manajemen menganggap masalah ini secara serius.


Menurut laporan media Times asal Inggris, yang dipublikasikan pada Jumat pekan lalu dan dilansir berbagai media global seperti Guardian dan Reuters, Direktur Perwakilan Oxfam di Haiti, Roland van Hauwermeiren, membayar pekerja seks untuk datang ke vila yang disewanya selama menjalankan tugas membantu korban gempa di Haiti pada 2010. Dia telah mengundurkan diri pada 2011.


Oxfam memiliki kebijakan yang melarang ekspolitasi seksual termasuk membayar pekerja seks. Namun sejauh ini tidak ada penegakan hukum terhadap staf Oxfam yang melanggar kebijakan itu.


Menurut media Telegraph asal Inggris, skandal seks Oxfam ini semakin melebar paa Senin malam waktu setempat. Bekas pimpinan Oxfam di Inggris, Helen Evans, mengaku mengundurkan diri karena keluhannya soal eksploitasi seksual di toko-toko yang dikelola Oxfam ini tidak ditanggapi.

Berita terkait

Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

21 hari lalu

Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

Badan amal Oxfam mengkritik keputusan pemerintah Inggris yang menolak menunda penjualan senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

30 hari lalu

Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

Lebih dari 300 ribu orang diyakini terperangkap di utara Gaza, tak bisa melarikan diri. Mereka dipaksa hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari

Baca Selengkapnya

Oxfam Tuduh Israel 'Sengaja' Blokir Bantuan ke Gaza yang Dilanda Kelaparan

47 hari lalu

Oxfam Tuduh Israel 'Sengaja' Blokir Bantuan ke Gaza yang Dilanda Kelaparan

Truk-truk bantuan harus menunggu rata-rata 20 hari untuk mengakses Gaza yang selangkah lagi masuk pada tahap kelaparan

Baca Selengkapnya

Belanda Kembali Digugat Soal Ekspor Suku Cadang Jet Tempur F-15 ke Israel

23 Januari 2024

Belanda Kembali Digugat Soal Ekspor Suku Cadang Jet Tempur F-15 ke Israel

Tiga kelompok hak asasi manusia Belanda kembali menggugat pemerintah untuk menghentikan ekspor suku cadang jet tempur F-35 ke Israel

Baca Selengkapnya

Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

12 Januari 2024

Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

Pembunuhan warga sipil Palestina oleh Israel di Gaza berada pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, kata Oxfam

Baca Selengkapnya

Oxfam: Kelaparan di Gaza adalah Kejahatan Perang oleh Pemerintah Israel

23 Desember 2023

Oxfam: Kelaparan di Gaza adalah Kejahatan Perang oleh Pemerintah Israel

Oxfam mengatakan kelaparan di Gaza adalah kejahatan perang yang sedang dilakukan oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Sidang Gugatan terhadap Belanda Dibuka, Kirim Onderdil Jet F-35 ke Israel

4 Desember 2023

Sidang Gugatan terhadap Belanda Dibuka, Kirim Onderdil Jet F-35 ke Israel

Belanda menghadapi gugatan hukum karena ekspor suku cadang jet tempur F-35 ke Israel, yang diduga melakukan kejahatan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Belanda Digugat karena Menjual Senjata ke Israel di tengah Serangan Gaza

15 November 2023

Belanda Digugat karena Menjual Senjata ke Israel di tengah Serangan Gaza

Dengan mengekspor senjata ke Israel, Belanda berisiko "terlibat dalam pelanggaran hukum kemanusiaan internasional."

Baca Selengkapnya

Pandemi COVID-19, 10 Orang Terkaya di Dunia Semakin Kaya

17 Januari 2022

Pandemi COVID-19, 10 Orang Terkaya di Dunia Semakin Kaya

Oxfammelaporkan bahwa jumlah kekayaan 10 orang terkaya di dunia naik hingga dua kali lipat selama pandemi COVID-19

Baca Selengkapnya

Oxfam: 22 Pria Lebih Kaya Dibanding 326 Juta Perempuan Afrika

21 Januari 2020

Oxfam: 22 Pria Lebih Kaya Dibanding 326 Juta Perempuan Afrika

Laporan Oxfam mengungkap 22 pria kaya dunia memiliki akumulasi kekayaan lebih banyak dibanding kekayaan gabungan 326 juta perempuan di Afrika.

Baca Selengkapnya