Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terungkap, Direktur Oxfam Bayar Pekerja Seks Pakai Dana Publik

image-gnews
Tenda-tenda darurat di sebuah kamp korban gempa di Port-au-Prince, Rabu (17/2). Setelah satu bulan pasca gempa pemerintah Haiti masih mempersiapkan tempat penampungan permanen menghadapi musim badai. AP Photo/Ramon Espinosa
Tenda-tenda darurat di sebuah kamp korban gempa di Port-au-Prince, Rabu (17/2). Setelah satu bulan pasca gempa pemerintah Haiti masih mempersiapkan tempat penampungan permanen menghadapi musim badai. AP Photo/Ramon Espinosa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur dan beberapa staf senior Oxfam, salah satu LSM terbesar berkantor di London, Inggris, dilaporkan meggunakan dana publik untuk membayar pekerja seks di Haiti tahun 2010.

Dari investigasi The New York Times, LSM yang mendapat bantuan dana dari pemerintah Inggris ini untuk kegiatan kemanusiaannya, terungkap Direktur Perwakilan Oxfam di Haiti, Roland van Hauwermeiren membayar pekerja seks untuk datang ke vila yang disewanya selama menjalankan tugasnya membantu menangani bencana gempa dahsyat di Haiti.

Baca: Survei: Harta 4 Orang Terkaya Setara 100 Juta Orang Miskin  

"Di antaranya anak-anak itu telah secara seksual telah dieksploitasi oleh para pekerja kemanusiaan itu," ujar laporan investigasi media tersebut, dan dikutip oleh CNN.

Dan selama ini tidak ada penegakan hukuman atas perbuatan para staf Oxfam di Haiti.

Roland tidak memberikan tanggapan atas laporan investigasi The New YorK Times. Ia pun sudah mengundurkan diri dari Oxfam tahun 2011. Di tahun itu, Oxfam melakukan investigasi tentang dugaan keterlibatan orang dalam untuk melakukan pelecehan seksual, bullying, an intimidasi staf.

Hasil investigasi Oxfam kemudian diserahkan ke Komisi Amal Inggris. Namun laporan hasil invesitgasi hanya merujuk pada kata "sexual misconduct."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Oxfam Myanmar Serukan Akses Bebas untuk Rohingya

Pemerintah Inggris tidak menyangka bahwa peristiwa itu lebih berat dari hasil rujukan investigasi Oxfam pada Agustus 2011.

Pemerintah Inggris menegaskan, pihaknya akan mengkaji ulang kerja samanya dengan Oxfam setelah muncul laporan tentang perilaku tak pantas sejumlah staf senior Oxfam selama bertugas di Haiti.

Pengkajian kembali kerja sama itu ditangani oleh Departemen Pembangunan Internasional Inggris.

"Kami punya kebijakan tidak mentoleransi jenis aktivitas seperti itu, dan kami berharap mitra kami juga seperti itu," ujar pernyataan Departemen Pembangunan Internasional Inggris.

Oxfam memiliki kebijakan yang melarang ekspolitasi seksual termasuk membayar pekerja seks. Namun sejauh ini tidak ada penegakan hukum terhadap staf Oxfam yang melanggar kebijakan itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

11 hari lalu

Para Armourer RAF (Teknisi Senjata) mempersiapkan pesawat tempur Typhoon FGR4 Angkatan Udara Kerajaan Inggris untuk Serangan Udara terhadap sasaran militer Houthi di Yaman, dalam gambar selebaran tak bertanggal ini. UK MOD/Handout via REUTERS
Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

Badan amal Oxfam mengkritik keputusan pemerintah Inggris yang menolak menunda penjualan senjata ke Israel.


Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

20 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

Lebih dari 300 ribu orang diyakini terperangkap di utara Gaza, tak bisa melarikan diri. Mereka dipaksa hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari


Oxfam Tuduh Israel 'Sengaja' Blokir Bantuan ke Gaza yang Dilanda Kelaparan

38 hari lalu

Seorang anak Palestina antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Oxfam Tuduh Israel 'Sengaja' Blokir Bantuan ke Gaza yang Dilanda Kelaparan

Truk-truk bantuan harus menunggu rata-rata 20 hari untuk mengakses Gaza yang selangkah lagi masuk pada tahap kelaparan


Belanda Kembali Digugat Soal Ekspor Suku Cadang Jet Tempur F-15 ke Israel

23 Januari 2024

Jet tempur canggih F-35B Lightning II jatuh di suatu tempat dekat Pangkalan Gabungan Charleston, Carolina Selatan, pada Minggu sore. Pilotnya berhasil melontarkan diri dengan selamat dan dalam kondisi stabil. Ritzau Scanpix/Bo Amstrup via REUTERS
Belanda Kembali Digugat Soal Ekspor Suku Cadang Jet Tempur F-15 ke Israel

Tiga kelompok hak asasi manusia Belanda kembali menggugat pemerintah untuk menghentikan ekspor suku cadang jet tempur F-35 ke Israel


Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

12 Januari 2024

Anak laki-laki Palestina mengikat tabung gas di kursi roda ketika orang-orang mengantre untuk isi ulang tabung gas mereka untuk memasak di tengah kekurangan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 11 Januari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

Pembunuhan warga sipil Palestina oleh Israel di Gaza berada pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, kata Oxfam


Oxfam: Kelaparan di Gaza adalah Kejahatan Perang oleh Pemerintah Israel

23 Desember 2023

Anak-anak Palestina yang mengungsi memasak di tenda kamp pengungsian di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 11 Desember 2023.
Oxfam: Kelaparan di Gaza adalah Kejahatan Perang oleh Pemerintah Israel

Oxfam mengatakan kelaparan di Gaza adalah kejahatan perang yang sedang dilakukan oleh Israel.


Sidang Gugatan terhadap Belanda Dibuka, Kirim Onderdil Jet F-35 ke Israel

4 Desember 2023

Sebuah jet tempur F-35 saat mengikuti latihan militer NATO
Sidang Gugatan terhadap Belanda Dibuka, Kirim Onderdil Jet F-35 ke Israel

Belanda menghadapi gugatan hukum karena ekspor suku cadang jet tempur F-35 ke Israel, yang diduga melakukan kejahatan perang di Gaza.


Belanda Digugat karena Menjual Senjata ke Israel di tengah Serangan Gaza

15 November 2023

Jet tempur siluman F-35 adalah salah satu jet tempur tercanggih di dunia, yang dikenal karena bodinya yang tajam, aerodinamis, dan fitur yang melindunginya dari deteksi. Ritzau Scanpix/Bo Amstrup via REUTERS
Belanda Digugat karena Menjual Senjata ke Israel di tengah Serangan Gaza

Dengan mengekspor senjata ke Israel, Belanda berisiko "terlibat dalam pelanggaran hukum kemanusiaan internasional."


Pandemi COVID-19, 10 Orang Terkaya di Dunia Semakin Kaya

17 Januari 2022

Nama CEO Tesla, Elon Musk menjadi salah satu tokoh yang paling banyak dicari di Google Search Indonesia pada 2021. Orang terkaya di dunia ini cukup aktif di media sosial dan melakukan gebrakan di bidang teknologi dan ekonomi. REUTERS
Pandemi COVID-19, 10 Orang Terkaya di Dunia Semakin Kaya

Oxfammelaporkan bahwa jumlah kekayaan 10 orang terkaya di dunia naik hingga dua kali lipat selama pandemi COVID-19


Oxfam: 22 Pria Lebih Kaya Dibanding 326 Juta Perempuan Afrika

21 Januari 2020

Korban Badai Idai membawa paket bantuan di pengungsian di Desa Cheia, dekat Beira, Mozambik, Afrika Timur, 2 April 2019. REUTERS/Zohra Bensemra
Oxfam: 22 Pria Lebih Kaya Dibanding 326 Juta Perempuan Afrika

Laporan Oxfam mengungkap 22 pria kaya dunia memiliki akumulasi kekayaan lebih banyak dibanding kekayaan gabungan 326 juta perempuan di Afrika.