Ini Kehebatan Kacamata Pendeteksi Penjahat Cina

Minggu, 11 Februari 2018 08:05 WIB

Polisi Cina Mulai Gunakan Kacamata Pendeteksi Penjahat

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Cina mulai menggunakan kacamata hitam dengan teknologi pengenal wajah untuk mengidentifikasi tersangka kriminal di tempat yang ramai.

Telegraph pada 9 Februari 2018 melaporkan, kacamata tersebut terkait dengan database internal polisi dimana petugas lapangan dapat dengan cepat memindai gerakan setiap orang untuk mendeteksi tersangka.

Baca: Hindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah

Kacamata yang mulai dipakai oleh polisi di stasiun kereta di Zhengzhou menjelang liburan Tahun Baru Imlek, dapat dengan seketika melihat rincian pribadi seseorang, termasuk nama, etnis, jenis kelamin dan alamat.

Perangkat ini memiliki aplikasi di mana petugas polisi dapat memproses gambar yang mereka anggap mencurigakan.

"Informasi wajah yang ditangkap oleh kacamata akan dikirim kembali ke database untuk perbandingan dengan informasi para tersangka dalam daftar yang dibutuhkan," kata Zhang Xiaolei, pejabat polisi setempat.

Baca: Diduga Intelijen, Enam Warga Jepang Ditahan di Cina

Advertising
Advertising

Aplikasi ini memungkinkan akses ke database yang juga menyediakan informasi tentang apakah tersangka dalam pelarian dari polisi, dan bahkan riwayat penggunaan Internet terakhir mereka.

Menurut media Cina, setelah mulai dioperasikan kurang lebih 5 hari, kacamata tersebut telah membantu polisi menangkap 7 tersangka penjahat. Melalui teknologi tersebut, pihak berwenang juga mengidentifikasi 26 individu yang menggunakan kartu identifikasi palsu.

Jika fitur tersangka kompatibel dengan database polisi, informasi tentang nama dan alamat individu akan diserahkan ke petugas terdekat.

Namun ada kekhawatiran bahwa pemerintah akan menggunakan teknologi tersebut untuk mendeteksi beberapa etnis tertentu yang dianggap menjadi ancaman keamanan negara tersebut.

Baca: Cina Bersiap Ambil Sampel DNA Etnis Uighur Muslim

Selain kacamata pengenal wajah dan identifikasi data tersangka, Cina juga menerapkan teknologi serupa pada CCTV untuk memantau orang.

Saat ini, Cina memiliki sekitar 170 juta kamera sirkuit tertutup yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan, yang mampu menganalisa wajah individu dengan 400 juta kamera baru yang akan dipasang dalam tiga tahun ke depan. Teknologi ini akan digunakan di asrama universitas dan tempat kerja, menarik uang tunai dari mesin ATM dan bahkan membeli KFC.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

9 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

19 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya