TEMPO.CO, Beijing - Cina menahan enam warga negara Jepang karena diduga kuat melakukan aksi intelijen di negeri itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, mengatakan, konsuler Jepang telah diberitahu tentang penahanan itu.
"Menurut apa yang saya mengerti, pihak berwenang Cina, sesuai dengan hukum yang berlaku, sedang memeriksa enam warga Jepang karena melakukan aktivitas ilegal di Cina," kata Hua.
Kantor berita Kyodo mengutip sumber Jepang yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan, enam pria itu ditahan kemungkinan karena dituduh melakukan aksi mata-mata.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, membenarkan bahwa enam warga negara Jepang telah ditahan oleh Cina namun dia tak bersedia memberikan keterangan lebihj lanjut.
"Kami telah diberitahu pemerintah Cina bahwa mereka telah menahan enam warga Jepang, masing-masing tiga orang ditahan di Provinsi Sahndong dan Provinsi Hainan pada Maret 2017," kata Suga. Pangkalan militer Cina berada di dua pulau itu.
"Kami siap memberikan dukungan diplomatik demi melindungi warga negara Jepang di luar negeri," ucap Suga.
Hubungan antara Cina dan Jepang menegang selama beberapa dekade ini akibat pengaruh warisan serbuan Jepang ke Cina. Persoalan kepulauan kecil di Cina Timur diduga juga menjadi pemicu ketegangan kedua negara.
Pada tahun 2010, empat warga negara Jepang ditahan di Cina karena memasuki zona militer dan mengambil beberapa foto tanpa izin.
Sedikinya dua warga negara Jepang ditahan pada 2015. Tahun lalu, Cina mengatakan pihaknya sedang menyelidiki seorang warga negara Jepang karena melakukan kegiatan yang dianggap membahayakan keamanan negara.
CHANNEL NEWS ASIA | CHOIRUL AMINUDDIN