Duterte: Saya Jadi Diktator demi Kesejahteraan Rakyat Filipina

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Jumat, 9 Februari 2018 18:47 WIB

Presiden Rodrigo Duterte menangis saat ia menghibur anggota keluarga korban kebakaran pusat perbelanjaan di kota Davao di Filipina, 24 Desember 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan jika bukan karena gaya diktatornya, maka perekonomian serta kesejahteraan negara akan mandek dan tidak pernah membaik.

Duterte berpidato di depan para pemberontak Komunis pada Rabu, 7 Februari 2018 di Visayan. Dia berkeras gaya pemerintahannya diperlukan untuk menopang kemajuan dan pertumbuhan ekonomi negara ini.

Ekspresi Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat mendeklarasikan pembebasan kota Marawi, Filipina, 17 Oktober 2017. Militer Filipina berhasil membebaskan Marawi setelah hampir 5 bulan dikuasai kelompok militan Maute. AP Photo/Bullit Marquez

Advertising
Advertising

Baca: ICC Memeriksa Pengaduan Atas Duterte Soal Extrajudicial Killing

"Jika Anda mengatakan diktator, saya benar-benar seorang diktator, jika saya tidak bertindak seperti diktator, tidak akan terjadi apa-apa di negara ini," kata Presiden pada pertemuan, seperti dikutip oleh The SunStar Manila pada Kamis, 8 Februari 2018. Berita ini juga dilansir Russia Today.

Baca: Wow, Duterte Hancurkan Puluhan Mobil Mewah Senilai Rp 16,2 Miliar

Kritikus telah lama menuduh Duterte memiliki kecenderungan otoriter. Ini terlihat dari retorika abrasif dan agresifnya saat berhadapan dengan lawan. Ini ditambah dengan sikap kerasnya terhadap narkoba, yang telah menjadi ciri masa kepresidenannya.

Duterte juga mendapat kecaman keras karena mengumumkan darurat militer di pulau selatan Mindanao tahun lalu saat terjadi pemberontakan milisi teroris di Kota Marawi.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte memegang sebuah senjata saat mengunjungi tentara yang memerangi kelompok ekstremis Maute di Marawi, Filipina, 24 Agustus 2017. Presidential Palace/Handout via REUTERS

Komentar Duterte muncul di tengah rencananya untuk merevisi Konstitusi 1987 untuk mengubah bentuk pemerintahan negara dari tipe kesatuan ke bentuk federal.

Kelompok anti-Duterte merasa khawatir negara federal yang diusulkan Duterte merupakan jalan untuk menjadi seorang diktator.

Namun Duterte berulang kali membantah bahwa dia mengincar posisi sebagai diktator di negara federal nantinya. Dia mengaku bersedia mengundurkan diri jika federalisme terus berlanjut. Duterte mengatakan bahwa dia hanya memenuhi janjinya untuk memperbaiki kehidupan orang-orang Filipina.

Duterte kini sedang diselidiki oleh Pengadilan Kejahatan Internasional atau ICC. Lembaga ini sedang mempelajari tudingan terhadap Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, yang diduga melakukan kejahatan kemanusiaan lewat cara extrajudicial killing terhadap para tersangka pengedar narkoba.

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

2 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

5 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

14 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

25 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

29 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

29 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya