Gedung Putih Sesalkan Cara Penanganan Pejabat Trump yang Mundur

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Jumat, 9 Februari 2018 12:49 WIB

Rob Porter dan Donald Trump. Reuters

TEMPO.CO, Washington - Pejabat Gedung Putih menyesalkan cara penanganan kasus dugaan kekerasan domestik yang dilakukan pejabat sekretaris Rob Porter, yang merupakan pejabat lingkaran satu Presiden Donald Trump.


Rob Porter mengundurkan diri pada Rabu, 7 Februari 2018, setelah dua orang bekas istrinya mempublikasikan tuduhan kekerasan kepadanya saat mereka masih menikah. Istri pertama dan kedua Porter itu bernama Colbie Holderness dan Jennifer Willoughby.

Colbie Holderness, bekas istri pejabat Gedung Putih Rob Porter. Daily Mail

Baca: Kagumi Prancis, Donald Trump Minta Pentagon Gelar Parade Militer

Advertising
Advertising


"Saya kira cukup adil untuk mengatakan bahwa kami semua bisa menangani ini dengan lebih baik dalam beberapa jam atau hari terakhir," kat Raj Shah, deputi Sekretaris bidang Media Gedung Putih, seperti dilansir New York Times, Kamis, 8 Februari 2018.

Baca: Taipan Kasino Wynn, Teman Trump, Mundur Akibat Skandal Seks


Seperti diberitakan, Gedung Putih kembali dilanda pengunduran diri dari pejabat di lingkaran satu Presiden Donald Trump. Pada 2017, penasehat keamanan nasional Gedung Putih, Michael Flynn, mengundurkan diri terkait dugaan keterlibatan tim kampanye Trump dengan Rusia.


Kali ini, sekretaris Gedung Putih Rob Porter, menyatakan pengunduran dirinya pada Rabu, 7 Februari 2018, setelah munculnya berita mengenai penganiayaan yang dilakukannya terhadap dua orang istri, yang telah diceraikannya.


Dengan munculnya foto salah satu bekas istri Porter, Colbie Holderness, yang bermata lebam dan menyebut itu sebagai perbuatan bekas suaminya dulu, media Foxnews melansir pengunduran diri Porter bisa dipercepat.

Rob Porter, yang menjabat sebagai staf sekretaris Gedung Putih, mengundurkan diri karena terkait kasus kekerasan domestik. Reuters


"Tidak ada tempat untuk kekerasan domestik di masyarakat kita," kata John Kelly, kepala staf Gedung Putih, yang awalnya membela Porter, Kamis, 8 Februari 2018 waktu setempat. Sebelumnya, Kelly sempat membela Porter saat kasus ini pertama kali muncul.

Menurut informasi yang diterima Foxnews, para pejabat Gedung Putih telah mengetahui informasi ini selama berbulan-bulan namun tidak mengambil tindakan terhadap Porter.


Media Daily Mail mempublikasikan foto Holderness dengan mata kanan lebam. Mantan istri Porter ini menyebut bekas suaminya sebagai orang yang pemarah dan mudah emosi.


Menurut Holderness, yang menikahi suaminya pada 2003, Porter memukulnya saat keduanya sedang bervakansi di Italia dan terlibat pertengkaran di di sebuah kamar hotel. Holderness menceritakan pengalaman ini kepada petugas FBI pada 24 Januari 2018.

FBI melakukan pengecekan rutin latar belakang dari setiap pegawai Gedung Putih. Bekas istri kedua, Jennifer Willoughby, mengatakan Porter kerap menyiksanya dan membuat keduanya berakhir dengan perceraian. Porter terakhir kali menemani Trump ke Davos pada Januari 2018.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

22 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

14 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

25 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

29 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

30 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

35 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

39 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

44 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya