Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, Bakal Segera Lengser?
Kamis, 8 Februari 2018 10:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Kongres Nasional Afrika, Cyril Ramaphosa mengatakan sedang berbicara dengan Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, mengenai transisi kepemimpinan di negara yang dilanda krisis ekonomi itu.
Ramaphosa juga menjabat sebagai wakil Presiden. "Kami akan menyelesaikan pembicaraan ini dan melaporkannya kepada masyarakat dalam beberapa hari mendatang," kata Ramaphosa seperti dilansir media Reuters, 7 Februari 2018 waktu setempat.
Baca: Partai Afrika Selatan ANC Rapat Rabu, Bakal Copot Presiden Zuma?
Seperti diberitakan Partai berkuasa di Afrika Selatan, African National Congress, bakal menggelar pertemuan khusus yang melibatkan jajaran pimpinan eksekutif pada Rabu, 7 Februari 2018, menyusul menguatnya tekanan kepada Presiden Jacob Zuma untuk mengundurkan diri. Namun rapat pimpinan eksekutif ini batal digelar.
Baca: Presiden Jacob Zuma Batal Hadir di Peringatan 60 Tahun KAA
Zuma, 75 tahun, dituding terlibat dalam berbagai skandal praktek korupsi yang telah berlangsung puluhan tahun dan diminta mengundurkan diri oleh elit ANC pada Ahad, 4 Februari 2018 lalu di rumah dinasnya.
Enam top pimpinan ANC menemui Zuma di rumah dinasnya di Pretoria. Saat itu, para tokoh termasuk Cyril Ramaphosa, yang merupakan wakil Presiden, meminta Zuma untuk mengundurkan diri. Pimpinan eksekutif ini telah berkuasa sejak 1994 dan memiliki kewenangan untuk memaksa Zuma mengundurkan diri.
Zuma dikabarkan menolak mengundurkan diri karena merasa tidak melakukan pelanggaran terhadap konstitusi negara. Dia juga mengatakan telah mengembalikan uang yang diduga dikorupsinya dalam pengadaan barang pemerintah.
Sekelompok pendukung Zuma melakukan unjuk rasa pada Senin di kantor pusat ANC di Johanessburg, Luthuli House, untuk mendukung Zuma.