Trump Undang Pembelot Korea Utara Hadiri Pidato Kenegaraan

Reporter

Terjemahan

Rabu, 31 Januari 2018 16:29 WIB

Ji Seong-ho. Theguardian.com

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengundang seorang pembelot Korea Utara dalam pidato kenegaraan di Gedung Capitol, Selasa 30 Januari 2018, malam waktu setempat.

Seperti dilansir CNN dan The New York Post, Rabu 31 Januari 2018, Ji Seong-ho memperoleh tepuk tangan meriah dari seluruh anggota parlemen Amerika Serikat ketika ia mengangkat kruk yang menyangga kakinya yang buntung karena diamputasi. Tak hanya kaki, satu tangannya juga harus diamputasi karena terlindas kereta di Korea Utara.

Dia menggunakan sepasang kruk tua yang reyot untuk melarikan diri dari Korea Utara pada 2006 dan berhasil melewati Cina, Laos, Myanmar dan Thailand sebelum menemukan kebebasan terakhirnya di Korea Selatan.

"Seong-ho, saya mengerti Anda masih menyimpan kruk tersebut sebagai pengingat seberapa jauh Anda telah datang," kata Trump.

Baca juga:

Advertising
Advertising

Moon Memuji Trump Soal Pertemuan dengan Korea Utara, karena?

Saat itulah Ji bangkit dari tempat duduknya, mengangkat kruk tua itu di tangan kanannya dan tepuk tangan bergemuruh dari seluruh hadirin.

"Cerita Seong-ho adalah bukti kerinduan setiap jiwa manusia untuk hidup dalam kebebasan," kata Trump.

Ji tinggal di Korea Selatan, di mana dia membantu para pembelot dan meningkatkan kesadaran akan penderitaan warga Korea Utara.

Ia tumbuh di Korea Utara pada 1990-an ketika sistem distribusi makanan masyarakat di negara itu ambruk. Sebagai orang yang kelaparan sampai mati, Ji menjadi buruh angkut batu bara untuk membantu memberi makan keluarganya.

Sambil mengumpulkan batu bara dari sebuah kereta api, dia terjatuh hingga pingsan dan terbangun dengan kaki yang bunting akibat dilindas kereta.

Ji secara terbuka telah berbicara tentang kesulitan yang dia hadapi dan hukuman brutal yang dijatuhkan oleh polisi Korea Utara saat dia membawa beras dari Cina. Dia juga berbicara tentang bagaimana dia lolos dari Korea Utara di Oslo Freedom Forum pada 2015.

Baca juga:

Abaikan Ucapan Trump, Korea Utara Awasi Tiga Kapal Induk AS

Dalam keadaan kekurangan gizi dan cacat parah, dia kemudian disiksa oleh pemerintah Korea Utara karena berkunjung secara singkat ke negara tetangganya, Cina, sebelum akhirnya melarikan diri.

"Saat ini, dia tinggal di Seoul, di mana dia menyelamatkan para pembelot lainnya, dan menyiarkan ke Korea Utara apa yang paling dikhawatirkan, yaitu kebenaran," kata Trump.

Kehadiran pembelot Korea Utara yang menerima tepuk tangan meriah merupakan salah satu momen mengesankan dari pidato kenegaraan Trump.

Tamu kehormatan lainnya termasuk orangtua dan dua saudara dari Otto Warmbier.

Warmbier merupakan seorang pelajar Amerika yang meninggal tahun lalu sesaat setelah dibebaskan dari penahanan oleh otoritas Korea Utara. "Anda adalah saksi kuat untuk ancaman yang mengancam dunia kita," kata Trump kepada orangtua Otto Warmbier.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

13 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

24 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

28 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

33 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

38 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

42 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

49 hari lalu

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.

Baca Selengkapnya