Ini Cara Israel Bangun Mesin Pembunuh Terkuat Sepanjang Sejarah

Reporter

Yon Yoseph

Rabu, 31 Januari 2018 12:32 WIB

Jurnalis terkemuka Israel ungkap kekejihan rezim zionis menargetkan pembunuhan lawannya

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak sebelum berdiri menjadi sebuah negara, Israel ternyata telah mengembangkan mesin pembunuh untuk menargetkan orang penting negara lain yang melawannya.

Hal tersebut terungkap dalam buku karya seorang jurnalis Israel yang diterbitkan baru-baru ini. Rise and Kill First: The Secret History of Israel's Targeted Assassinations ditulis oleh wartawan investigasi Ronen Bergman diterbitkan berdasarkan 1.000 wawancara dan fakta ribuan dokumen.

Menurut Bergman, sejak Perang Dunia II, Bergman menghitung, negara Yahudi dan organisasi paramiliter pra-negara telah membunuh lebih banyak orang daripada negara lain di dunia Barat, sekitar 2.300 operasi pembunuhan yang ditargetkan.

Kebanyakan dari mereka yang terbunuh adalah warga Palestina, selain juga ditujukan untuk orang Mesir , Syria, Iran dan lainnya.

Banyak cerita yang ditawarkan Bergman bukanlah hal baru, namun ia menambahkan detailnya.

Advertising
Advertising

Buku setebal 600 halaman tersebut mengungkapkan pembunuhan sebuah organisasi semi bersenjata yang beroperasi sebelum berdirinya rezim Tel Aviv pada 1948.

Menurut Bergman, rezim Israel telah membunuh banyak pemimpin Palestina termasuk menggunakan racun radiasi untuk membunuh mantan Presiden Yasser Arafat.

Baca juga:

Demi Bunuh Arafat, Israel Nyaris Tembak Pesawat Penumpang

Selain itu, empat ilmuwan nuklir Iran juga telah dibunuh rezim Tel Aviv antara 2010 dan 2012.

Studi Bergman juga mengungkapkan bagaimana pembunuhan ilmuwan nuklir Jerman yang bekerja untuk Mesir pada 1950-an dan awal 1960-an serta rincian operasional yang menargetkan ilmuwan Teheran.

"Ini adalah mesin pembunuh yang paling efisien dalam sejarah, banyak di antaranya kemudian diadopsi oleh Amerika Serikat," kata dia, seperti dilansir Washington Post pada 28 Januari 2018.

Kesan umum yang dia berikan adalah mesin pembunuh Israel adalah prajurit cerdas, berdedikasi, benar, dan bersahaja.

Dia mengatakan bahawa mereka terus mencari cara baru yang kreatif untuk mengidentifikasi dan membunuh musuh mereka, meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka bukan hanya yang terbaik dari apa yang mereka lakukan tapi juga yang paling bermoral.

Menurutnya, pemimpin Israel telah mengembangkan sebuah reputasi untuk efisiensi yang kejam, dengan menghormati mandat Talmud, "Jika seseorang datang untuk membunuh Anda, bangkit dan membunuhnya terlebih dahulu."

Operasi garis bawah tanah, di belakang musuh, Bergman menulis, menjadi "prinsip inti dari doktrin keamanan Israel. "

Hal itu didasarkan pada kecurigaan akan adanya serangan teror dari negara-negara Arab di sekitar wilayah Israel.

Bergman melukiskan potret mengerikan dari evolusi program pembunuhan tersebut, karena tentara Israel semakin terampil dalam mencapai target mereka dengan bom mobil, bom surat, serangan udara, alat peledak yang terpasang pada mobil, dan bahkan meracuni baklava (makanan penutup).

Berita terkait

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

3 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

4 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

4 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

4 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

5 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

7 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

10 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya