Demi Bunuh Arafat, Israel Nyaris Tembak Pesawat Penumpang

Reporter

Terjemahan

Jumat, 26 Januari 2018 12:40 WIB

Yasser Arafat. REUTERS/Reinhard Krause/Files

TEMPO.CO, Jakarta -Israel selalu berencana membunuh pemimpin kharismatik Palestina, Yasser Arafat, bahkan jika perlu dengan menembak jatuh pesawat penumpang yang diyakini dinaiknya.

Seperti dilansir The New York Times, Jumat 26 Januari 2018, hal ini diungkap jurnalis investigasi Israel, Ronen Bergman, dalam bukunya yang baru saja diluncurkan, “Rise and Kill First: The secret history of Israel’s targeted killings.”

Menurut Bergmen, ketika Ariel Sharon—mantan Perdana Menteri Israel—masih menjabat menteri pertahanan, dia memerintahkan tentara Israel untuk menembak jatuh sebuah pesawat jet penumpang yang diduga membawa ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di dalamnya.

Memang akhirnya rencana biadab Sharon dibatalkan. Namun, rencana itu diduga menjadi salah satu dari sekian rencana untuk membunuh pemimpin Palestina tersebut. Buku itu juga mengungkap rencana pembunuhan terhadap Arafat di sebuah stadion sepak bola.

Baca juga:

Advertising
Advertising

TERKUAK: Israel Dalang di Balik Kematian Yasser Arafat

Untuk mengungkap hal ini, Bergman telah berbicara dengan ratusan pejabat intelijen dan pertahanan Israel. Dia juga mempelajari dokumen rahasia yang mengungkapkan sebuah sejarah kelam Israel yang biadab.

”Saya menemukan bahwa sejak Perang Dunia II, Israel telah menggunakan pembunuhan dan menargetkan pembunuhan lebih banyak daripada negara lain di Barat, dalam banyak kasus yang membahayakan kehidupan warga sipil,” kata Bermen.

Rencana penembakan pesawat penumpang itu terjadi pada 23 Oktober 1982. Menurut buku tersebut, Tsomet, unit Mossad yang merekrut agen di luar negeri, telah mendengar Arafat akan naik pesawat dari Athena ke Kairo. Caesarea, unit Mossad yang bertanggung jawab atas pembunuhan yang ditargetkan, mengirim dua petugas untuk menunggu di bandara Athena.

Pesawat tempur F-15 saat itu ditempatkan dalam posisi waspada. Mossad akhirnya menyadari bahwa pria yang diintai itu bukan Arafat, tapi saudaranya yang membawa anak-anak Palestina yang terluka ke Kairo untuk perawatan medis.

30 anak-anak terluka dalam pesawat itu adalah korban selamat pembantaian Sabra dan Shatila oleh milisi Phalange di sebuah kamp pengungsi Palestina di Lebanon.

Bergmen pertama kali mendengar rencana pembunuhan Israel terhadap Arafat tersebut pada 2011. Tetapi sumbernya memintanya untuk tidak merilisnya sampai ada sumber kedua yang mendukung klaim tersebut.

Berita terkait

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

1 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

1 jam lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

3 jam lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

3 jam lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

4 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

7 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

9 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

17 jam lalu

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

Dubes Palestina untuk Indonesia mengecam tindakan Israel di Palestina dalam peringatan 76 tahun Hari Nakba.

Baca Selengkapnya

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

18 jam lalu

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

Serangan drone Israel ke Lebanon menewaskan komandan Hizbullah.

Baca Selengkapnya