Demi Kurdi, Pasukan Amerika Serikat vs Turki Perang di Suriah
Reporter
Choirul Aminuddin
Editor
Choirul Aminuddin
Kamis, 25 Januari 2018 14:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perang terbuka antara pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan Turki di Manbij, Suriah, dikhawatirkan bakal terjadi.
Sejak Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memerintahkan pasukannya mengejar pemberontak Kurdi di Afrin, Suriah, pada Sabtu, 20 Januari 2018, militer Turki telah menguasai setidaknya 11 desa di utara Suriah.
Baca: Kurdi: Serangan Turki ke Afrin, Suriah, Tewaskan 10 Orang
Langkah militer Turki tersebut tidak berhenti di situ, mereka merangsek ke Manbij, kota yang terletak di sekitar 100 kilometer sebelah timur Afrin, tempat militan Kurdi bertahan sekaligus menjadi pangkalan militer Amerika Serikat melawan ISIS.
"Turki bisa jadi akan berhadapan dengan pasukan Amerika Serikat dan NATO di Manbij," Al Jazeera melaporkan, Kamis, 25 Januari 2018.
Anggota militer Amerika Serikat yang beroperasi di sana mengatakan, pasukannya memiliki hak mempertahankan diri menghadapi berbagai serangan dan tidak diragukan lagi melakukannya.
"Jelaslah bahwa kami sangat waspada dengan apa yang terjadi, khususnya di kawasan Manbij sebab pasukan kami berada di sana," kata juru bicara Kolonel Ryan Dillon kepada kantor berita Reuters. "Pasukan koalisi memiliki hak melekat mempertahankan diri dan akan melakukan apapun jika diperlukan," ujarnya.
Baca: Turki Gelar Operasi Militer Gempur Kurdi di Afrin, Suriah
Sharfan Darwish dari Dewan Militer Manbij -satu unit sayap militer Kurdi Suriah- mengaku mendapatkan serangan dari militer Turki di Afrin. "Kami siap siaga menghadapi perang melawan Turki."