Biro Zambia Pakai Kata Lubang Kotoran Trump untuk Pikat Turis

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Sabtu, 20 Januari 2018 15:33 WIB

Poster wisata Zambia yang menggunakan kata-kata kontroversial. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah biro wisata Zambia memanfaatkan komentar kontroversial Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bahwa negara Afrika seperti Haiti sebagai "negara lubang kotoran" sebagai slogan baru untuk mempromosikan kegiatan wisata.

Pada pekan lalu, Trump menyebut negara Afrika sebagai negara-negara 's*** holes'.

Baca: Pemerintahan Trump mulai Ditutup Pasca Gagalnya Pengesahan Bujet

Pernyataan Trump itu merujuk pada negara-negara Afrika dan Haiti saat dia melakukan pertemuan soal imigrasi dengan sejumlah anggota parlemen pada pekan lalu. Trump membantah menggunakan kata itu.

Advertising
Advertising

Baca: Trump Tak Pindahkan Kedutaan Amerika Serikat ke Yerusalem

Dan sekarang operator pariwisata, Zambia Tourism, menggunakan ungkapan itu untuk meledek Trump sambil mempromosikan atraksi wisata di Afrika. Biro wisata ini menjadikannya bagian dari kampanye iklan dalam bentuk poster.

Di laman Facebooknya, perusahaan itu menampilkan sebuah iklan yang mengatakan: "Kunjungi s **** holes Zambia. Dimana pemandangan indah dan satwa liar yang menakjubkan adalah kartu truf kami!

"Di mana satu-satunya bintang dan garis yang harus Anda lihat ada di langit dan di atas zebra!"

Namun pemerintah Zambia dengan cepat menanggapi iklan itu dan menyatakan situs tersebut tidak mewakili opini dari Dinas Pariwisata Zambia karena merupakan situs pemasaran swasta.

Selain perusahaan itu, The Gondwana Collection, operator pariwisata swasta di Namibia, juga merilis sebuah video yang menampilkan satwa liar dan keindahan alam Afrika selatan.

Seorang narator menirukan suara Trump dan mengulangi ucapannya mengundang orang untuk mengunjungi "negara nomor 17" Afrika.

Dia juga mengingatkan pendengar tentang kesalahan sebelumnya ketika Trump bertemu dengan para pemimpin Afrika dan merujuk ke sebuah negara bernama "Nambia," yang memang tidak ada.

Gedung Putih membantah Trump telah mengucapkan pernyataan kontroversial itu yang, awalnya dibocorkan Senator Dick Durbin dari Partai Demokrat.

"Mengapa kita memiliki semua orang dari negara-negara terpencil disini?" kata Trump berdasarkan pernyataan saksi, seperti yang dilansir Daily Mail pada 19 Januari 2018. Komentar itu lantas dikecam oleh kelompok HAM dan pemimpin berbagai negara khususnya Afrika.

Berita terkait

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

2 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

6 hari lalu

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

Bintang film dewasa Stormy Daniels hadir sebagai saksi dalam kasus pidana Donald Trump pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

11 hari lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

11 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

15 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

17 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

28 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

37 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

40 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya