Trump Galang Sanksi Lebih Berat buat Kim Jong Un, Cina Bilang?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Rabu, 17 Januari 2018 15:11 WIB

Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha, Sekretaris Negara AS Rex Tillerson, Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland dan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono terlihat dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri mengenai Keamanan dan Stabilitas di Semenanjung Korea di Vancouver, British Columbia, Kanada, 16 Januari 2018. REUTERS/Ben Nelms

TEMPO.CO, Vancouver- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menggalang dukungan sekitar dua puluh negara untuk bersepakat mengenakan sanksi lebih keras kepada negara pimpinan Kim Jong Un, Korea Utara, sebagai tekanan agar negara komunis itu mau menanggalkan program pengembangan senjata nuklir.


Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson, yang mewakili Trump, mengatakan Pyongyang bakal terkena serangan militer jika memilih untuk tidak bernegosiasi soal ini.

Baca: Moon Memuji Trump Soal Pertemuan dengan Korea Utara, karena?

AS menggelar pertemuan di Kota Vancouver, Kanada, pada Selasa, 16 Januari 2018 dengan mengundang negara-negara pendukung Korea Selatan selama Perang Korea pada 1950--53.

Advertising
Advertising

Baca: Trump Dukung Dialog Korea Utara dan Korea Selatan karena ...

Negara-negara ini juga bersumpah untuk mendukung pembicaraan damai antara kedua Korea dengan harapan ini bisa menghilangkan ketegangan secara permanen.


"Kita semua harus melihat situasi ini dengan jernih... Kita harus mengakui bahwa ancaman meningkat saat ini. Jika Korea Utara tidak memilih jalur hubungan dan diskusi serta negosiasi, maka mereka sendiri yang memicu opsi itu," kata Tillerson dalam jumpa pers seusai pertemuan, Selasa, 16 Januari 2018.


Tillerson menolak menjawab apakah AS sedang menyiapkan serangan mematikan kepada Korea Utara. "Saya tidak akan mengomentari isu yang masih harus diputuskan oleh Dewan Keamanan Nasional atau Presiden," kata Trump.


Seperti diberitakan, pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un mengatakan akan meneruskan program senjata nuklirnya pada pidato awal tahun 2018. Dia juga mengatakan akan memproduksi lebih banyak senjata nuklir untuk kebutuhan operasional. Kim mengatakan senjata ini memang ditujukan kepada AS dan bukan kepada Korea Selatan.


Dalam pidato itu, Kim juga mengatakan akan berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin pada Februari nanti di PyeongChang, Korea Selatan. Kedua negara sedang membahas aspek teknis keikutsertaan Korea Utara sambil menjajaki membentuk gabungan tim untuk pertandingan seperti hoki dan lainnya.


Menurut Tillerson, pertemuan Vancouver ini ditujukan agar Korea Utara mau berunding dan mengambil opsi terbaik. "Ini saatnya bicara tapi mereka harus mengambil langkah untuk menunjukkan mereka ingin berbicara," kata Tillerson.


Cina dan Rusia menolak untuk mengikuti pertemuan ini. Cina menilai ketidak-hadiran Korea Utara justru membuat pertemuan para menteri luar negeri ini menjadi kurang efektif. Rusia juga tidak mengikuti pertemuan ini meski mendukung upaya dialog dan bersedia menjadi mediator pertemuan antara Korea Utara dan AS.

Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, mengatakan semua pihak harus menyambut menurunnya ketegangan di Semenanjung Korea. "Ini menjadi tes ketulusan semua pihak. Dunia harus terus memantau perkembangan di Semenanjung Korea," kata dia. "Dan siapa pihak yang akan menjadi pelaku sabotase agar ketegangan kembali terbangun di sana." Trump dikabarkan menyambut baik partisipasi Korea Utara pada Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan.


REUTERS

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

11 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

12 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

4 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

18 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

26 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

29 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

33 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

33 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

38 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya