Eks Pengawal: Kim Jong Un Pemarah, Tak Miliki Rasa Menyesal
Reporter
Terjemahan
Editor
Maria Rita Hasugian
Sabtu, 13 Januari 2018 16:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Eks pengawal Kim Jong Il, ayah dari Kim Jong Un, menggambarkan kepribadian Kim Jong Un semasa kecil sebagai sosok yang pemarah alias mudah naik darah, stres dan tidak memiliki rasa menyesal.
Lee Young Puk yang menjadi pengawal Kim Jong Il selama 11 tahun, menjelaskan, Kim Jong Un hidup terisolasi semasa kecilnya. Ia tidak memiliki teman bermain seusia dirinya. Hidup terisolasi sejak kecil membuat Kim Jong Un memiliki kepribadian yang meledak-ledak dan tidak peduli dengan orang lain.
Baca: Kim Jong Un Dikabarkan Bisa Kontrol Cuaca, seperti Apa?
"Dia mudah sekali marah. Dia tidak peduli mengenai pemikiran orang lain. Dia tidak memiliki rasa menyesal terhadap orang lain. Dia melakukan apa yang dia inginkan," kata Lee Young Guk yang hidup di pengasilan di Kanada, seperti dikutip dari Mirror, 12 Januari 2018.
Lee Young Guk mengaku pernah melihat Kim Jong Un terjatuh karena marah tanpa mempertimbangkan konsekwensi. Dia juga menyaksikan saat Kim Jong Un bermain, semua benda dihajarnya.
Baca: 10 Fakta Unik dan Rahasia tentang Kim Jong Un
Menurut Lee Young Guk, banyak hal tentang Kim Jong Un yang dirahasiakan. Di antaranyaa Kim Jong Il yang sejak awal mempersiapkan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un, untuk menjadi pemimpin Korea Utara.
Namun, setelah kematian Kim Jong Il tahun 2011, Kim Jong Un melanjutkan estafet kepemimpinan ayahnya itu. Dia pun mulai muncul di publik. Ia kemudian menikah dengan Ri Sol Ju dan memiliki beberapa anak.
Bagaimana dengan pelarian Lee Young Guk? Pengawal Kim Jong Il ini memutuskan melarikan diri dari Korea Utara menuju Cina tahun 2002 sebelum melanjutkan perjalanan ke Amerika. Niat melarikan diri itu muncul setelah Lee Young Guk mengalami siksaan berat selama dihukum di kamp kerja paksa tahun 1995.
Baca: Kim Jong Un Rahasiakan Tanggal Kelahirannya, Kenapa?
Pengawal Kim Jong Il ini kemudian dijebloskan ke kamp kerja paksa setelah ketahuan melarikan diri ke Cina. Saat ini Lee Young Guk menunggu jawaban atas pengajuan suaka ke Kanada setelah tinggal di Toronto sejak Oktober tahun lalu.
Adapun Kim Jong Nam tewas diracun di bandara internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari 2017 saat akan kembali ke Macau, tempat ia menetap setelah terusir dari negaranya. Kim Jong Un diduga terlibat dalam pembunuhan saudara tirinya itu.
