Kecewa Terhadap Trump, Dubes AS untuk Panama Mundur

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 13 Januari 2018 11:24 WIB

John Feeley. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Duta Besar Amerika Serikat atau AS untuk Panama, John D. Feeley, mundur dari jabatannya dan mengatakan kepada Kementerian Luar Negeri AS bahwa dirinya tidak bisa lagi berada di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

"Sebagai seorang staf dinas luar negeri junior, saya menandatangani sumpah untuk setia melayani presiden dan pemerintahannya tanpa berpolitik, bahkan ketika saya mungkin tidak setuju dengan kebijakan-kebijakan tertentu," kata Feeley, menurut petikan surat pengunduran dirinya yang dikutip CNN, Jumat malam waktu setempat.

"Instruktur-instruktur saya telah menjelaskan bahwa kalau saya yakin tidak bisa menjalankannya, menjadi kehormatan bagi saya untuk mengundurkan diri. Kini sudah saatnya," tulis Feeley, mengemukakan prinsipnya sesuai surat tugas diplomatik dan ketaatan profesi.

Baca juga:

Rasis, Trump Sebut Haiti dan Afrika Negara Lubang Kotoran

Advertising
Advertising

DPR Amerika Serikat Minta Perilaku Seks Donald Trump Diungkap

Feeley adalah seorang diplomat karier dan mantan pilot helikopter Korps Marinir AS (USMC). Ia dilantik sebagai Dubes AS untuk Panama pada Januari 2016.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS membenarkan bahwa Dubes Feeley sudah mundur.

“Feeley telah memberi tahu Gedung Putih, Kementerian Luar Negeri dan Pemerintah Panama. Keputusannya untuk mengundurkan diri karena alasan pribadi, terhitung 9 Maret tahun ini," demikian pernyataan juru bicara Kemlu AS.

Untuk sementara, kedudukan Feeley akan digantikan oleh wakil pemimpin misi AS, Roxanne Cabral, hingga dubes baru ditunjuk.

Adapun Steve Goldstein selaku pejabat Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pengunduran diri Feely tidak ada hubungannya dengan pernyataan rasis Trump karena Feeley telah menyatakan mundur sejak akhir Desember lalu.

Presiden AS itu dalam suatu pertemuan dengan anggota parlemen dari dua partai berkuasa pada Kamis lalu, diduga mengeluarkan pernyataan rasis terhadap Haiti dan negara-negara Afrika. Trump sendiri membantah mengeluarkan kata tersebut.

Goldstein mengatakan bahwa, menurut pemahamannya, duta besar untuk Panama tersebut mengundurkan diri karena "alasan pribadi."

"Semua orang punya batas yang tidak akan mereka langgar," kata Goldstein kepada para wartawan di Kementerian Luar Negeri AS. "Jika sang duta besar merasa sudah tidak bisa lagi menjalankan tugasnya di bawah pemerintahan Presiden Trump, beliau sudah membuat keputusan yang tepat dan kami menghormati itu."

Berita terkait

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

7 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

16 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

19 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

23 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

23 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

28 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

32 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

37 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

44 hari lalu

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.

Baca Selengkapnya

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

44 hari lalu

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.

Baca Selengkapnya