Demo Ekstrem Kembali Landa Tunisia, 300 Ditangkap

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Kamis, 11 Januari 2018 19:56 WIB

Gambar Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali di bakar dalam sebuah unjuk rasa. REUTERS/Julien Muguet

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 300 pengunjuk rasa ditangkap, dan tentara dikerahkan di beberapa kota di Tunisia setelah terjadi demonstrasi disertai kekerasan. Unjuk rasa di negara ini memasuki hari ketiga kendati ada ancaman tindak kekerasan dari petugas keamanan.

Pasukan dikirim ke Thala, di dekat perbatasan Aljazair, setelah pemrotes membakar gedung keamanan nasional dan memaksa polisi mundur dari kota.

Baca: Yerusalem, Tunisia Serukan Boikot Produk Amerika Serikat

"Sekitar 330 orang, yang terlibat dalam tindakan sabotase dan perampokan, ditangkap tadi malam," kata Khelifa Chibani, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tunisia, seperti dilansir Guardian pada 11 Januari 2018.

Baca: Tunisia Melarang Maskapai Emirat Terbang

Tentara juga dikerahkan ke beberapa kota lain, termasuk Sousse, Kebeli, dan Bizert, untuk melindungi bangunan pemerintah, yang telah menjadi sasaran pemrotes.

Protes anti-pemerintah berkecamuk di kota-kota di Tunisia sejak Senin, 8 Januari 2018, termasuk di resor wisata Sousse.

Penyebab langsung kerusuhan tersebut adalah harga yang dikenakan pemerintah serta kenaikan pajak, yang akan menaikkan biaya barang-barang dasar. Namun pemerintah beralasan hal itu penting untuk mengurangi defisit yang menggelembung serta memuaskan kreditur internasional.

Para pengunjuk rasa mengatakan faktor jangka panjang kebijakan itu mencakup tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi, terutama di kalangan lulusan baru universitas.

Meskipun Tunisia secara luas dipandang sebagai satu-satunya kisah sukses demokrasi di antara negara-negara semi Arab, negara ini telah memiliki sembilan pemerintahan sejak penggulingan pemimpin otoriter, Zine El Abidine Ben Ali.

Protes telah menjadi hal yang umum di Tunisia pada Januari, bertepatan dengan peringatan pemberontakan 2011, yang dipicu kematian Mohamed Bouazizi. Dia adalah seorang pedagang kaki lima, yang membakar diri sendiri dalam sebuah demonstrasi mengenai pengangguran dan tindak kekerasan oleh polisi.

Protes tahun ini telah dilakukan ratusan orang di setiap kota meski lebih kecil dari demonstrasi sebelumnya sejak 2011.

Pada Rabu, 10 Januari 2018, Perdana Menteri Youssef Chahed menuduh oposisi memicu perbedaan pendapat dengan meminta lebih banyak demonstrasi.

Chahed, yang mengepalai sebuah koalisi partai sekuler dan Islam, mengatakan 2018 akan menjadi tahun yang sulit bagi Tunisia. Namun dia menuturkan ekonomi akan membaik dengan cepat setelah kebijakan baru mulai berlaku.

Dari ratusan orang yang ditangkap pada Selasa, dua di antaranya disebut pemerintah sebagai aktivis radikal Islam dan telah membantu menyerbu sebuah kantor polisi di Kota Nefza. Di Tunis, kerumunan menyerang pusat perbelanjaan Carrefour.

Pada Selasa, bom bensin dilemparkan ke sebuah sekolah Yahudi di pulau wisata, Pulau Djerba selatan, Tunisia, tempat tinggal sebuah komunitas Yahudi kuno.

GUARDIAN

Berita terkait

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

7 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada Pelajar Indonesia di Tunisia: Nikmati Belajar

8 Februari 2024

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada Pelajar Indonesia di Tunisia: Nikmati Belajar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan tidak cukup hanya pintar, tetapi juga harus benar.

Baca Selengkapnya

Kampus di Tunisia Buka Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Diikuti 80 Mahasiswa

30 Desember 2023

Kampus di Tunisia Buka Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Diikuti 80 Mahasiswa

Universitas Carthage di Tunis, Tunisia, membuka kelas Bahasa Indonesia di Fakultas Bahasa. Kelas ini pada tahun pertama diikuti oleh 80 mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Berharap Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Jalur Gaza Tidak Diveto Lagi

22 Desember 2023

Menlu Retno Berharap Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Jalur Gaza Tidak Diveto Lagi

Menlu Retno berharap tidak ada lagi anggota Dewan Keamanan PBB yang memveto rancangan resolusi tentang gencatan senjata di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Profil Ons Jabeur, Petenis Wanita yang Sumbangkan Hadiah WTA Finals Kepada Warga Palestina

8 November 2023

Profil Ons Jabeur, Petenis Wanita yang Sumbangkan Hadiah WTA Finals Kepada Warga Palestina

Ons Jabeur adalah pemain Arab pertama yang memenangkan gelar tunggal Asosiasi Tenis Wanita atau WTA. Ia meraih peringkat 2 dunia pada 27 Juni 2022, sekaligus pemain No. 1 untuk petenis Afrika dan Arab.

Baca Selengkapnya

Tunisia Krisis Roti dan Gandum, Presiden Kais Saied Berantas Pelaku Monopoli

19 Agustus 2023

Tunisia Krisis Roti dan Gandum, Presiden Kais Saied Berantas Pelaku Monopoli

Sejak pandemi Covid-19, Tunisia mengalami krisis roti dan gandum, di mana roti menjadi makanan yang sulit dicari. Kais Saied janji atasi monopoli

Baca Selengkapnya

HAM PBB Minta Tunisia Beri Kebebasan Pers

24 Juni 2023

HAM PBB Minta Tunisia Beri Kebebasan Pers

HAM PBB menyerukan kepada Tunisia agar berhenti melarang kebebasan media dan mengkriminalisasi wartawan independen

Baca Selengkapnya

Harga Membumbung Tinggi, Warga Tunisia Tidak Mampu Beli Domba untuk Idul Adha

21 Juni 2023

Harga Membumbung Tinggi, Warga Tunisia Tidak Mampu Beli Domba untuk Idul Adha

Warga Tunisia berharap bisa membeli domba untuk perayaan Idul Adha, namun harga terlalu tinggi dan gaji mereka tak mampu membayarnya.

Baca Selengkapnya

Penyerangan di Sinagoga Tunisia, 4 Tewas dan 5 Terluka

10 Mei 2023

Penyerangan di Sinagoga Tunisia, 4 Tewas dan 5 Terluka

Dua petugas keamanan dan dua pengunjung tewas akibat serangan di dekat sinagoga di Pulau Djerba di Tunisia

Baca Selengkapnya

KBRI Astana dan Tunis Gelar Open House Idul Fitri, Sajikan Opor dan Rendang

23 April 2023

KBRI Astana dan Tunis Gelar Open House Idul Fitri, Sajikan Opor dan Rendang

KBRI Astana dan KBRI Tunis menggelar open house Idul Fitri pada hari yang berbeda, namun sama-menyajikan opor dan rendang.

Baca Selengkapnya