TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Tunisia melarang seluruh penerbangan Emirates Airlines, maskapai milik Uni Emirat Arab (UAE), untuk mendarat di wilayahnya karena menolak dua perempuan warga negara Tunisia naik ke pesawat terbang itu.
"Kementerian Transportasi memutuskan menunda penerbangan Emirates Airlines dari dan menuju Tunisia hingga maskapai tersebut mematuhi hukum dan aturan internasional," bunyi pernyataan Kementerian yang diunggah di Facebook, Ahad, 24 Desember 2017, seperti dikutip Middle East Monitor.
Baca: Pelaku Teror Nice Warga Prancis Keturunan Tunisia
Seorang pramugari berpose di bar yang siap melayani penumpang pesawat Airbus A380 dalam acara upacara penyerahan Airbus A380 Emirates ke markas Jerman perusahaan pesawat Airbus di Hamburg-Finkenwerder, 3 November 2017. REUTERS/Fabian Bimmer
Menurut laporan kantor berita Tunisia, Tunis Afrique Presse, pada Jumat, 22 Desember 2017, maskapai ini tidak mengizinkan dua penumpang perempuan asal Tunisia untuk masuk ke dalam pesawat tanpa alasan yang jelas.
Sementara itu di hari yang sama Emirates mengeluarkan siaran pers yang menyatakan bahwa ada pembatasan visa bagi warga Tunisia.
Pesawat Emirates melintas di atas sebuah rumah di Myrtle Avenue dekat Bandara Heathrow, London. Dailymail.co.uk
Salem Issa Elkattam Zeabi, duta besar UAE untuk Tunisia, yang dipanggil Kementerian Luar Negeri Tunisia untuk dimintai keterangan, mengatakan tidak ada pelarangan bagi warga Tunisia.
Baca: Presiden Tunisia Perintahkan Militer Lindungi Ladang Gas
"Prosedur yang dilakukan oleh maskapai tersebut semata-mata demi keamanan, tidak ada pelarangan bagi warga Tunisia," kata Anwar Gargash, Menteri Luar Negeri UAE, melalui akun Twitter, Ahad.