Gereja Terus Dibongkar, Umat Kristen di Cina Resah

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Kamis, 11 Januari 2018 17:44 WIB

Gambar yang diambil dari video oleh China Aid, warga melihat saat Gereja Lampstand Gold dihancurkan di Linfen di provinsi Shanxi, China utara, 9 Januari 2018. Gereja yang dibangun secara independent, maka Pemerintah China akan menangkap Pastor dan menghancurkan Gereja tersebut. (China Aid via AP)

TEMPO.CO, Beijing - Umat Kristen di Cina mulai menunjukkan kekhawatirannya terhadap kebebasan beragama di negara itu setelah pihak berwenang membongkar sebuah gereja baru-baru ini.

Gereja di Cina utara dibongkar pada pekan ini, yang kedua dalam waktu kurang dari sebulan. Ini memicu kekhawatiran akan kampanye yang lebih luas melawan orang-orang Kristen saat pihak berwenang bersiap untuk menegakkan undang-undang baru tentang agama.

Baca: Jenderal Cina: Perang Pecah di Semenanjung Korea

Polisi mengepung daerah di sekitar gereja Gereja Lampstand Gold di Linfen, Provinsi Shanxi, pada Minggu, 7 Januari 2018 sebelum pekerja konstruksi meledakkan bahan peledak, yang telah dipasang di dalam bangunan gereja. Menurut saksi dan pastor kepala, setelah ledakan awal, pekerja menghancurkan potongan yang tersisa dengan linggis dan palu.

Advertising
Advertising

Baca: Demi Ujian, Bocah Cina Ini Rela Rambutnya Membeku

Seorang pastor di sebuah gereja di dekatnya tiba setelah ledakan di Gereja Golden Lampstand dan menyaksikan buruh konstruksi memisahkan sisa-sisa bangunan itu. Pendeta itu meminta namanya tidak dipublikasikan karena takut balas dendam oleh pihak berwenang.

"Terdapat banyak polisi yang mengawal proses perobohan itu, sulit untuk dihitung. Mereka mencegah kerumunan jemaah yang coba mendekati lokasi itu," kata pendeta ini, seperti yang dilansir media global pada 11 Januari 2018.

Dia mengaku sedih melihat pembongkaran ini dan merasa khawatir tentang lebih banyak gereja yang akan dibongkar. Menurutnya gereja itu dibangun pada 2008, jadi tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menghancurkannya. Gereja ini memiliki sekitar 50 ribu jamaah. Diperkirakan, ada 60 juta penganut Kristen di Cina.

Menurut pendeta kepala, Yang Rongli, Gereja Gold Lampstand dibangun satu dekade yang lalu dan menghabiskan biaya sebesar belasan juta yuan. Rongli sendiri sebelumnya menghabiskan 7 tahun di penjara dengan tuduhan mengumpulkan kerumunan untuk mengganggu ketertiban lalu lintas dan berada di bawah pengawasan polisi sejak dibebaskan pada Oktober 2016.

Sebuah gereja Katolik di provinsi tetangga Shanxi juga dilaporkan dibongkar bulan lalu, 20 tahun setelah beroperasi.

Pemerintah merevisi undang-undang yang mengatur kelompok agama tahun lalu untuk pertama kalinya sejak 2005. Ini meningkatkan kontrol atas tempat-tempat ibadah.

Cina menjamin kebebasan beragama di atas kertas, namun dalam prakteknya pihak berwenang sangat mengatur banyak aspek kehidupan religius. Gereja harus mendapat sanksi resmi dan pastor harus mematuhi sejumlah peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah.

Kebijakan pembatasan telah menimbulkan pendirian bangunan gereja tanpa melalui jalur resmi. Pihak berwenang secara berkala menangkap pendeta atau melakukan pembongkaran bangunan yang digunakan oleh jemaat untuk ibadah.

Pihak berwenang kemudian semakin memperketat aturan sejak 2013, dimana melarang salib yang menjulang tinggi di menara gerja dan melarang pembangunan katedral-katedral besar. Pejabat melancarkan tindakan keras terhadap gereja-gereja di provinsi Zhejiang yang dipercepat pada tahun 2015, dan lebih dari 1.200 salib telah dibongkar.

Dalam sebuah laporan tahunan tentang kebebasan beragama, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pemerintah Cina secara fisik menyiksa, menangkap, menahan, menyiksa, menjatuhkan hukuman penjara, atau melecehkan penganut kelompok agama terdaftar dan tidak terdaftar.

GUARDIAN | JAPAN TIMES | NEWSWEEK

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

11 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

12 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

17 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya