TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Iran mengembangkan sejumlah teknologi pertahanan untuk meningkatkan kemampuan militernya, baik untuk tujuan pertahanan maupun penyerangan.

Selama ini, Iran berkonflik dengan Israel di kawasan Timur Tengah terkait pendudukan Israel atas Palestina. Belakangan, Iran juga terlibat dalam perang terbuka dengan pasukan pemerintah Yaman, yang didukung Arab Saudi. Iran mendukung gerilyawan Syiah, Houthi, yang berupaya mengambil alih pemerintahan. Beberapa rudal buatan Iran telah diluncurkan Houthi ke arah ibu kota Arab Saudi, Riyadh.

Baca: Penasihat Donald Trump: Jangan Cabut Sanksi Ekonomi untuk Iran

Menurut situs Theiranproject.com, media Times of Israel dan Haaretz, militer Iran sedang mengembangkan sejumlah produk pertahanan untuk meningkatkan kemampuan berperangnya.

Baca: Uni Eropa dan Iran Sepakat Soal Nuklir

"Iran akan membuat kapal perang penghancur dalam beberapa tahun ini," kata Brigadir Jenderal Iran, Amir Hatami, pada 2016.

Soal kemampuan militer Iran, Kepala Intelejen Militer Israel, Herzl Halevi, mengatakan negaranya telah berperang dengan Iran sejak lama.Dia mengatakan ini dalam sebuah acara publik, yang jarang dihadirinya.

"Jika Anda tanya saya apakah kita akan berperang dengan Iran dalam sepuluh tahun mendatang, saya beritahu kamu jawaban yang mengejutkan: Kita sedang perang teknologi dengan Iran. Para insinyur kita berperang melawan insinyur mereka hari ini. Dan semakin meningkat signifikan."

Berikut ini sejumlah pencapaian teknologi militer Iran:

- Drone serbu

Militer Iran memiliki setidaknya delapan model drone serbu buatan domestik. Pasukan drone ini ditampilkan pada acara International Aviation Exhibit beberapa waktu lalu. Ada drone Ababil 2 dan 3, Mohajer 2 dan 3 serta sebuah helikopter tanpa awal Nazzer.

- Kendaraan lapis baja
Militer Iran mengembangkan sejumlah kendaraan lapis baja seperti panser dengan lapisan peredam tembakan, multiple rocket launcher dan mobile canon yang dipasang di truk untuk memudahkan mobilisasi.

- Peta geografi militer
Iran mengembangkan proyek strategis peta geografi militer dan sistem kalibrasi satelit altimetry, yang bisa digunakan untuk mengukur ketinggian dan memetakan wilayahnya scara detil termasuk untuk kepentingan militer. Proyek ini ditujukan untuk mengantisipasi gangguan keamanan di wilayah-wilayah perbatasan, yang dianggap rawan serangan.

- Rudal terpandu laser
Militer Iran dikabarkan telah membuat sejumlah rudal terpandu laser, yang bisa mengarahkan rudal ini kepada target secara relatif akurat. Rudal ini akan terpasang pada helikopter, yang mendapat peningkatan kekuatan pada lapisan kulitnya. Ini membuat helikopter itu bisa menahan tembakan menggunakan senjata kaliber 7,62 -- 12,7.

- Rudal canggih
Iran baru saja membeli rudal antimisil Rusia, S-300, yang dipasang untuk mengamankan lokasi strategis negara itu seperti kantor dan instalasi pemerintah dan militer serta pusat-pusat energi nuklir-nya. Ini untuk mengantisipasi serangan udara Israel ke instalasi nuklir dan sensitif Iran.
Pada saat yang sama Iran juga membuat sejumlah rudal domestik seperti rudal Sayyad - 3, yang merupakan rudal jarak jauh anti pesawat udara.

- Pertahanan garis pantai

Iran juga membangun sistem pertahanan garis pantai untuk menjaga dari invasi pasukan lawan mendarat di pantai di negara itu. Rudal itu bernama Vellayat II dan III serta torpedo Valfajr. Rudal Vellayat ini dirancang untuk menyerang pasukan laut dari garis pantai. Iran juga membangun sendiri kapal penghancur untuk keperluan pertahanan wilayahnya.