Kepala Mossad Bilang Punya Banyak Intel di Iran, seperti Apa?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Kamis, 11 Januari 2018 06:03 WIB

Kepala Mossad Yossi Cohen. Youtube.com

TEMPO.CO, Yerusalem -- Kepala lembaga intelejen Mossad, Yossi Cohen, mengatakan aksi unjuk rasa tidak bakal bisa menjatuhkan pemerintahan Iran. Dan pada saat yang sama, pasukan Iran menyebar di kawasan Timur Tengah tanpa hambatan berarti.


"Kami punya mata dan telinga dan lebih lagi di Iran," kata Cohen dalam konvensi Kementerian Keuangan, di Yerusalem, seperti dilansir Times of Israel Selasa, 9 Januari 2018, waktu setempat.

Baca: Iran: CIA, Mossad dan Arab Saudi di Balik Demonstrasi

Cohen mengatakan aksi unjuk rasa yang terjadi di Iran menjelang pergantian tahun kemarin disebabkan keinginan rakyat Iran agar ada perbaikan ekonomi. Mereka berharap Presiden Hassan Rouhani bisa memperbaiki kondisi ekonomi.

Advertising
Advertising

Baca: Mata-mata Israel Asal Lebanon Ini Direkrut Perwira Mossad

"Itu yang membawa mereka ke jalan. Tidak perlu ada harapan besar meskipun saya bakal merasa sangat bahagia jika ada revolusi sosial di Iran. Mungkin itu akan terjadi di masa depan," kata dia.


Cohen juga menyoroti meningkatnya kemampuan teknologi militer Iran, yang mulai membuat berbagai peralatan dengan presisi tinggi. Senjata-senjata ini disebar ke berbagai organisasi perlawanan berbasis Syiah di kawasan Timur Tengah. Ini menimbulkan kekhawatiran di kawasan Timur Tengah dan Israel.


Cohen mengatakan Iran mengalami perkembangan ekonomi seperti yang ditunjukkan data-data yang ada. Dan negara mullah ini mulai menambah anggaran militer seperti untuk keamanan, intelejen, dan ekspansi di kawasan Timur Tengah dan lebih jauh.


Ekspansi Iran ini dilakukan dengan membangun koridor udara dan darat virtual, yang digunakan untuk menyuplai pasukan ke area yang dinilai membutuhkan bantuannya untuk mewujudkan visi Iran.


"Kita mengalaminya langsung pada Revolusi Hijau yang padam pada 2009 dan sekarang kita melihatnya lagi," kata Cohen.


Pada Selasa, pemimpin spiritual Iran, Ali Khamenei, mencuit di akun Twitternya bahwa orang-orang yang mencoba menjatuhkan pemerintahan Republik Islam Iran berasal dari luar negeri. "Mereka telah gagal dan di masa depan juga bakal gagal," kata Khamenei.


Dalam pernyataan di situsnya, Garda Revolusi Iran menyalahkan Amerika Serikat, Israel, dan Arab Saudi serta kelompok pendukung monarki, yang dijatuhkan pada revolusi Islam Iran pada 1979, sebagai biang aksi unjuk rasa kemarin, yang diikuti sekitar 42 ribu orang. Sekitar 22 orang tewas dengan sekitar lima ratus hingga seribu orang ditangkap dalam aksi unjuk rasa itu.


AS dan Israel menyatakan secara terbuka dukungan terhadap aksi unjuk rasa itu. Tapi keduanya membantah terlibat menggerakkannya. Kepala Mossad, Cohen, mengatakan revolusi sosial bisa terjadi di Iran di masa depan.

Berita terkait

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

2 hari lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tangkap Dua Tersangka Mata-Mata Israel yang Bekerja untuk Mossad,

30 hari lalu

Turki Tangkap Dua Tersangka Mata-Mata Israel yang Bekerja untuk Mossad,

Pihak berwenang Turki membekuk dua orang tersangka atas dugaan spionase untuk Mossad, badan intelijen Israel.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap Suami Istri Pemasok Pistol ke Pria Diduga Agen Mossad Israel

36 hari lalu

Malaysia Tangkap Suami Istri Pemasok Pistol ke Pria Diduga Agen Mossad Israel

Pasangan suami istri asal Malaysia diduga memasok pistol dan peluru ke pria Israel yang diduga agen Mossad.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Gencatan Senjata di Gaza: Apa yang Israel dan Hamas Katakan?

45 hari lalu

Pembicaraan Gencatan Senjata di Gaza: Apa yang Israel dan Hamas Katakan?

Meskipun Hamas mendorong gencatan senjata permanen, Israel masih berencana menyerang Rafah di tengah meningkatnya tekanan internasional.

Baca Selengkapnya

Israel dan Hamas Mulai Pembicaraan Gencatan Senjata pada Minggu

50 hari lalu

Israel dan Hamas Mulai Pembicaraan Gencatan Senjata pada Minggu

Pembicaraan baru antara Israel dan Hamas untuk menengahi gencatan senjata diperkirakan akan dimulai di Qatar pada Minggu

Baca Selengkapnya

Mesir: Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas Diharapkan Rampung Pekan Ini

26 Februari 2024

Mesir: Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas Diharapkan Rampung Pekan Ini

Qatar menjadi tuan rumah pembicaraan yang dimediasi antara Hamas dan Israel yang bertujuan untuk menyelesaikan perjanjian gencatan senjata minggu ini

Baca Selengkapnya

Gencatan Senjata Gaza Dibahas di Paris, Dihadiri Bos Mossad Israel

24 Februari 2024

Gencatan Senjata Gaza Dibahas di Paris, Dihadiri Bos Mossad Israel

Pembicaraan tentang gencatan senjata di Gaza berlangsung di Paris. Pertemuan itu dihadiri sejumlah pihak di antaranya Kepala Mossad Israel.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

15 Februari 2024

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menekan kelompok pejuang Hamas pada Rabu untuk segera menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

26 Januari 2024

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

Direktur CIA William Burns akan bertemu kepala Mossad, dan PM Qatar untuk membahas pembebasan sandera Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Spesifikasi Rudal Balistik Khaybar Shekan Iran yang Hancurkan 'Markas Mossad' di Irak

18 Januari 2024

Spesifikasi Rudal Balistik Khaybar Shekan Iran yang Hancurkan 'Markas Mossad' di Irak

Rudal balistik Iran hancurkan "markas mata-mata" Mossad Israel di wilayah otonom Kurdistan Irak

Baca Selengkapnya