Rugikan Israel, 20 Organisasi Pendukung BDS Dilarang Masuk

Reporter

Terjemahan

Senin, 8 Januari 2018 11:45 WIB

Demonstran bersorak anti-Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) pemrotes dalam perayaan Israel Parade di New York, Amerika (1/6). Parade tersebut dihadiri 35.000 orang. (AP/John Minchillo)

TEMPO.CO, Jakarta -Israel mengumumkan daftar 20 organisasi internasional yang anggotanya dilarang masuk ke negara Yahudi itu karena mendukung gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) pada Ahad waktu setempat.

Keputusan ini diambil menyusul menguatnya kecaman dunia internasional kepada Israel atas pendudukan terhadap Palestina. Termasuk diantaranya desakan kelompok BDS yang membuat penyanyi Selandia Baru, Lorde, membatalkan konsernya di Tel Aviv sepekan lalu.

“Kami bergerak dari strategi bertahan menjadi menyerang,” kata Gilad Erdan, menteri urusan strategis yang membuat daftar ini kepada harian sayap kiri Israel, Ha’aretz. “Para pendukung boikot harus tahu bahwa Negara Israel akan melawan mereka dan melarang mereka masuk agar tidak menyakiti warga kami.”

Baca juga:

Ibu Kota Islandia, Negeri Para Viking, Boikot Produk Israel

Advertising
Advertising

Gerakan damai BDS yang bertujuan untuk menghentikan penjajahan Israel di Tepi Barat serta memulangkan para pengungsi Palestina ke tanah kelahiran mereka ini rupanya dinilai berhasil meningkatkan kesadaran dunia internasional atas penderitaan warga Palestina selama tujuh dekade terakhir.

Salah satu organisasi yang terkena larangan-- yang akan mulai efektif pada 1 Maret mendatang—adalah Jewish Voice for Peace. Organisasi ini berisi sekitar 15 ribu warga Yahudi Amerika Serikat yang mendukung kemerdekaan Palestina dan mengakhiri kebijakan apartheid Israel.

Juga masuk dalam daftar kelompok Amerika lain seperti organisasi feminis Code Pink serta organisasi Quakers, American Friends Service Committee. Organisasi serupa dari Cile, Prancis, Jerman, Italia, Norwegia, Swedia dan Afrika Selatan juga masuk dalam daftar hitam.

“Mereka berusaha mengeksploitasi keramahan kami dengan mempermalukan kami,” ujar Menteri Dalam Negeri Aryeh Deri, yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan larangan masuk ini kepada Ha’aretz.

Rebecca Vilkomerson, ketua Jewish Voice for Peace yang telah menerapkan kebijakan BDS sejak 2005, kepada The New York Times menyebut larangan masuk ini sebagai upaya bully dan intimidasi.

Baca juga:

Jaringan Supermarket Inggris Boikot Produk Israel

“Larangan ini sangat berat bagi saya pribadi,” tutur Vilkomerson, yang tinggal di Brooklyn. “Suami saya baru saja pulang dari Israel menengok orang tuanya yang telah berusia 80 tahun. Kami sangat dekat dengan mereka. Saya tidak tahu bagaimana dampak larangan ini secara personal.”

Namun dalam pernyataan resminya, Vilkomerson menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mempan dibully untuk menegaskan prinsip mereka. “Larangan ini justru menunjukkan kekhawatiran Israel akan membesarnya pengaruh BDS secara global.”

Ironisnya, American Friends Service Committee (AFSC), organisasi yang masuk dalam daftar hitam Israel, meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada 1947 karena menyelamatkan warga Yahudi dari kekejaman Holocaust.

Menanggapi larangan itu, AFSC menegaskan mereka tidak akan menghentikan perjuangan damai yang telah dilakukan lebih dari seabad terakhir.

"Kami mendukung gerakan boikot untuk mengakhiri apartheid di Afrika Selatan, dan kami juga mendukung BDS bagi rakyat Palestina,” ucap Kerri Kennedy, Asosiat Sekretaris Jenderal AFSC untuk program internasional kepada Aljazeera. “Kami mendukung penegakan hak asasi di Israel, Palestina dan tempat lainnya. Kami menolak dibully.”

Berita terkait

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

1 jam lalu

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

2 jam lalu

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

13 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

19 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

22 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya