TEMPO.CO, Reykjavik - Pemerintah kota Reykjavik, Ibu Kota Islandia, mengumumkan memboikot semua produk Israel. Adapun boikot tersebut akan dihentikan sampai Israel membebaskan semua wilayah yang didudukinya di Palestina.
Keputusan tersebut didapat setelah pada Ahad, 3 Juli 2016, pemerintah kota dari kaum Viking tersebut melakukan pemungutan suara. Hasilnya, sebagian besar warga kota menyetujui untuk memboikot segala produk yang diciptakan oleh negeri Zionis tersebut.
Langkah itu diambil ketika akademisi dan aktivis dari seluruh dunia sedang menyiapkan diri untuk menghadiri pertemuan di Tunisia untuk membahas perkembangan berikutnya dari gerakan kampanye: "Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) melawan Tel Aviv" pada 4-6 Agustus 2016 mendatang.
"Perkembangan gerakan ini bertujuan untuk memungkinkan rakyat Palestina menegakkan keadilan negara dan membangun kembali aliansi dengan kekuatan progresif di seluruh dunia," tulis panitia kegiatan boikot tersebut, seperti dilansir Press TV pada 4 Juli 2016.
Pemerintah Israel sendiri dilaporkan telah menyetujui rencana untuk membangun 800 unit perumahan baru di Yerusalem. Menurut sebuah laporan, 560 unit akan dibangun di Maale Adumim dekat Tepi Barat, dan 140 unit lagi akan dikembangkan di Ramot, serta sekitar 100 unit dibangun di Har Homa serta Pisgat Zeev, di pinggiran Yerusalem.
PRESS TV | AL ARABI | YON DEMA