Penulis Buku 'Fire and Fury' Yakin Trump Bakal Jatuh, Alasannya?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 7 Januari 2018 21:09 WIB

Buku Fire and Fury. Phillymag.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengarang buku berjudul Fire and Fury: Inside The Trump White House mengatakan informasi buka-bukaan dalam buku itu akan mengakhiri masa jabatan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Dalam wawancara dengan Radio BBC seperti dikuti Reuters, penulis Michael Wolff mengatakan dia berkesimpulan bahwa Trump tidak layak sebagai Presiden. Dan pendapat ini mulai menyebar ke publik.

Baca: Pengacara Trump Coba Blokir Buku Kontroversial, Penerbit Lanjut

Donald Trump dan Steve Bannon. REUTERS

“Saya kira salah satu efek menarik dari buku ini adalah efek 'kaisar tidak mengenakan pakaian',” kata Wolff dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu, 6 Januari 2018, waktu setempat.

Advertising
Advertising

Baca: Trump Dukung Dialog Korea Utara dan Korea Selatan karena ...

Ini merujuk kepada kisah dongeng karya Hans Christian Andersen mengenai seorang kaisar yang merasa mengenakan jubah tak kasat mata terbaik namun sebenarnya dia tidak mengenakan jubah itu karena memeng tidak ada. Ini karena kaisar, yang ‘kecanduan’ pakaian baru, ini tertipu oleh dua orang yang mengaku bisa membuatkan pakaian terbaik.

Baca: Sempat Perang Kata, Trump Bersedia Berbicara dengan Kim Jong-un

“Cerita dalam buku ini menjelaskan kepresidenan ini dengan cara yang menyatakan bahwa dia (Trump) tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik,” kata Wolff dalam wawancara itu. Wolff menulis buku ini dengan mendapat bantuan informasi orang dalam dari Steve Bannon.

Bannon merupakan bekas kepala Strategi Gedung Putih, yang diberhentikan Trump pada Agustus 2017 karena kontroversi yang ditimbulkannya terkait unjuk rasa kelompok supremasi kulit putih, yang berakhir rusuh.

Wolff mengaku yakin publik akan mulai berkata,”Oh Tuhan, itu benar. Dia (Trump) tidak punya pakaian. Itulah latar belakang dan persepsi serta pemahaman yang akhirnya akan mengakhiri kepresidenan ini.”

Trump mengecam keras isi buku ini dan menyerang kredibilitas Wolff sebagai penulis. Menurut Trump, buku ini penuh dengan dusta.

Buku ini bercerita soal pengelolaan Gedung Putih yang kacau, Trump sebagai kanddiat tidak siap untuk menang pada pilpres 2016, dan para pejabat Gedung Putih menilai Trump tidak mampu sebagai Presiden.

Trump menggunakan akun @realdonaldtrump di jejaring sosial Twitter untuk mengecam isi buku dan penulisnya. Dia juga menyebut Steve Bannon sebagai orang yang payah.

“Michael Wolff adalah seorang pecundang total, yang mengarang cerita untuk menjual buku yang membosankan dan isinya tidak benar ini,” kata Trump. “Dia (Wolff) menggunakan Steve Bannon, seorang yang payah dan menangis saat dia diberhentikan dan memohon agar jabatannya tidak dicopot. Sekarang si payah Steve telah dicampakkan oleh semua orang layaknya anjing. Sayang sekali.”

Bannon, yang pernah menjadi andalan Trump, merupakan ketua dari situs berita kelompok sayap kanan Breitbart News. Kelompok konservatif sayap kanan merupakan basis pendukung Trump dalam pilpres kemarin.

Dalam wawancara tadi, Wolff juga ditanya apakah dia melihat Bannon merasa Trump tidak layak sebagai Presiden dan berupaya untuk menjatuhkannya? Wolff menjawab,”Ya.”

Wolff juga menanggapi tudingan orang-orang yang menyebut isi bukunya tidak benar, termasuk Trump. “Ini yang disebut melaporkan. Ini cara melakukannya,” kata Wolff. Anda tanya orang, Anda dekati peristiwanya sedekat mungkin. Anda wawancarai orang-orang yang terlibat. Anda jadi tahu peristiwanya seperti orang lain. Lalu, Anda melaporkannya.”

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

16 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

25 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

28 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

32 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

32 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

37 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

41 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

46 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya