Taiwan Kabulkan Ibu Tuntut Anak Bayar Biaya Saat Membesarkannya

Rabu, 3 Januari 2018 16:30 WIB

Ilustrasi ibu mengawasi anaknya bermain gadget. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta -Pengadilan Mahkamah Taiwan memerintahkan seorang pria berprofesi sebagai dokter gigi untuk membayar ibu kandungnya sebesar NT$22,33 juta atau sekitar Rp 10 miliar. Uang itu untuk membayar biaya yang dikeluarkan ibunya untuk membesarkan dan mendidiknya.

Perintah Mahkamah Taiwan yang dibacakan pada hari Selasa, 2 Januari 2018 ditujukan kepada dokter gigi dengan nama keluarga Chu, usia 41 tahun. Ia diharuskan menghormati perjanjian yang dibuatnya bersama ibunya 20 tahun lalu.

Baca: Di Negara Ini, Warga Lansia Pilih Dipenjara

Namun, masalah muncul hingga kasus ini pun bergulir ke pengadilan.

Ceritanya berawal ketika sang ibu bernama panggilan Lo cerai dengan suaminya tahun 1990. Lo kemudian sendirian membesarkan dua anak laki-lakinya, seperti dikutip dari The Straits Times 3 Januari 2018.

Dilandasi rasa khawatir akan masa tua tak ada orang yang akan merawatnya, Lo pun setuju menandatangani kontrak dengan kedua anak laki-lakinya saat keduanya berusia 20 tahun.

Advertising
Advertising

Perjanjian ibu dan anak ini isinya adalah keduanya membayar 60 persen dari profit yang mereka dapat dari penghasilannya untuk membayar kembali biaya membesarkan dan mendidik yang dikeluarkan ibunya.

Baca: Tak Balas Pesan, Pria Taiwan Ini Diceraikan Istri

Dalam perjalanan waktu, kedua anaknya mengabaikan perjanjian dengan ibunya setelah mereka mulai menjalin kasih. Bahkan kekasih mereka mengirim surat melalui pengacara mereka untuk menuntut sang calon mertua untuk tidak menganggu kedua anak laki-lakinya.

Sang ibu kemudian melayangkan gugatan ke pengadilan delapan tahun lalu, saat mereka menolak menghormati perjanjian itu. Kemudian, anak tertuanya membayarnya NT$5 juta untuk menyelesaikan masalah ini.

Namun, anak keduanya beranggapan kontrak perjanjian itu mencederai norma umum bahwa membesarkan anak tidak seharusnya diukur dengan uang. Lalu, ia bertarung melawan ibunya di pengadilan.

Lo kalah di tingkat banding. Pengadilan banding berpihak ke anak laki-lakinya. Wanita ini kemudian mengajukan banding ke pengadilan mahkamah.

Pengadilan mahkamah memenangkan banding Lo dengan alasan kontrak perjanjian dinilai valid dan Chu, sang anak, saat menandatangani kontrak itu sudah berusia dewasa. Dan, dia sebagai dokter gigi memiliki kesanggupan membayar kembali ke ibunya.

Kasus-kasus pengabaian terhadap warga lanjut usia di Taiwan terus meningkat beberapa tahun terakhir. Situasi ini mendorong munculnya tuntutan dibuat undang-undang untuk memenjarakan mereka yang tidak merawat orang tua mereka. Undang-undang masih digodok.

Berita terkait

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

3 hari lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

3 hari lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

10 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

10 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

11 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

13 hari lalu

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

14 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

14 hari lalu

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

26 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

29 hari lalu

Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

Taiwan baru saja dilanda bencana gempa yang memakan korban jiwa dan kerugian materiel. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya