George Weah, Tertantang Ekonomi Liberia 2018
Reporter
Choirul Aminuddin
Editor
Choirul Aminuddin
Minggu, 31 Desember 2017 15:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengamat mengacungkan jempol setelah George Weah terpilih menjadi Presiden Liberia dalam pemilihan umum yang berjalan damai melalui dua putaran, 26 Desember 2017.
Namun bekas bintang sepak bola dunia ini bakal mendapatkan tantangan tidak ringan pada masa kepemimpinannya. Weah akan berhadapan dengan situasi ekonomi Liberia.
Baca: Wow, George Weah Menang Putaran Pertama Pilpres Liberia
Menurut Robtel Neajai Pailey, seorang akademisi di sebuah perguruang tinggi Liberia, para pendukungnya yang sebagian besar kaum muda dan pengangguran berjuang demi kemenangan Weah, sekarang menginginkan lapangan pekerjaan.
"Weah dipilih oleh kelompok marjinal dan kaum belia berusia di bawah 35 tahun," kata Pailey kepada Al Jazeera.
Weah yang akan dilantik sebagai Presiden Liberia bulan depan, januari 2018, meraih 61,5 persen suara dalam pemilihan putaran kedua 26 Desember 2017. Adapun rivalnya Wakil Presiden Liberia, Joseph Boakai, dari Partai Persatuan mendapatkan 38,5 persen suara.
Baca: Peraih Nobel Ungkap Kebobrokan Presiden Liberia
Pemilihan umum putaran kedua tersebut sempat tertunda karena mendapatkan gugatan dari pihak ketiga. Mereka menuding ada pelanggaran hukum, kecurangan dan penyimpangan penghitungan suara pemilihan umum Liberia.