Utusan AS Meminta PBB Cukur Bujet sekitar Rp 4 Triliun

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Selasa, 26 Desember 2017 09:23 WIB

Presiden Donald Trump dengan ditemani Wakil Presiden Mike Pence, menunjukkan tandatangan hasil pernyataannya di Gedung Putih, di Washington, AS, 6 Desember 2017. Selama tujuh dekade, AS bersama dengan hampir seluruh negara lainnya di dunia, menolak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sejak negara itu mendeklarasikan pendiriannya pada 1948. REUTERS

TEMPO.CO, New York -- Pemerintah Amerika Serikat pimmpinan Presiden Donald Trump mengatakan menegosiasikan pengurangan anggaran Perserikatan Bangsa-Bangsa sebesar sekitar US$285 juta atau sekitar Rp3,9 triliun untuk periode 2018 -- 2019. Sebagai gambaran, PBB memilik anggaran sekitar US$5,4 miliar (sekitar Rp73,2 triliun) untuk periode 2016 -- 2017.

Keputusan AS ini terjadi setelah PBB melahirkan resolusi mengenai status Kota Yerusalem, yang menganulir keputusan Trump bahwa kota itu sebagai ibu kota Israel. Media Israel, Ynetnews, memberitakan ini dengan judul "Melaksanakan Ancamannya, Trump Memotong Dana untuk PBB."

Baca: Trump Ancam Potong Dana Bantuan Jelang Voting Status Yerusalem

Saat menjelang voting di sidang umum istimewa PBB soal status Yerusalem pada Kamis, 21 Desember 2017, Trump mengatakan,"Mereka menerima ratusan juta dollar bahkan miliaran dan mereka voting melawan kita. Kita memantau voting itu. Biarkan mereka voting melawan kita. Kita akan berhemat banyak. Kita tidak peduli," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih beberapa jam menjelang voting di PBB.

Advertising
Advertising

Baca: Eks Direktur CIA Sebut Trump Narsis dan Pendendam Soal Yerusalem

Sidang umum istimewa PBB ini menghasilkan resolusi yang didukung 128 negara, dengan sembilan menolak, 35 abstain dan 21 negara absen. Empat negara anggota DK PBB termasuk Inggris dan Perancis, yang merupakan sekutu tradisional AS, ikut mendukung voting itu.

Menurut media Time, perwakilan AS ke PBB mengatakan,"Pengurangan ini akan diterapkan juga kepada manajemen PBB dan sistem pendukungnya." Namun, pernyataan perwakilan AS ini tidak menyebutkan berapa banyak AS akan mengurangi kontribusi dana untuk PBB.


Sebelumnya, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan PBB terkenal dengan inefisiensi dan belanja berlebihan. Dia menyatakan tidak akan membiarkan kebaikan hati rakyat AS dimanfaatkan.


Nikki juga mengatakan,"merasa senang dengan hasil negosiasi anggaran PBB sambil terus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan melindungi kepentingan AS." AS merupakan pembayar iuran PBB terbesar yaitu sekitar 22 persen dari total anggaran.


Pada pidato pertamanya ke PBB pada September lalu, Trump mengatakan AS menanggung beban iuran yang, menurutnya, tidak adil. "Tapi agar adil, jika PBB bisa mencapai semua target-targetnya, terutama target perdamaian, maka investasi ini bisa dengan mudah dianggap setimpal."

TIME | YNETNEWS | JPOST

PBB

Berita terkait

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

5 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

1 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

4 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

4 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

8 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

9 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya