Korea Utara Sebut Senjata Nuklir sebagai Penyeimbang Nuklir AS

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Senin, 25 Desember 2017 10:09 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat mengunjungi Samjiyon, pabrik pembuat tepung kentang di Korea Utara, 6 Desember 2017. KCNA/via REUTERS

TEMPO.CO, Pyongyang -- Pemerintah Korea Utara menyatakan kekuatan senjata nuklir buatan negara ini ditujukan sebagai kekuatan penyeimbang dan penangkal serangan musuh. Ini berarti pembangunan kekuatan senjata nuklir Korea Utara tidak bertentangan dengan hukum internasional.


"Kami akan terus mengkonsolidasikan kekuatan pertahanan senjata nuklir sebagai penangkal, yang ditujukan untuk mengeliminasi ancaman senjata nuklir Amerika Serikat (kepada negara itu), dan menangkal gerakan musuh dengan menciptakan keseimbangan kekuatan senjata dengan AS," begitu pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Utara menanggapi sanksi terbaru Dewan Keamanan PBB, Ahad, 24 Desember 2017.

Baca: Korea Utara Terkena Sanksi Baru DK PBB Besutan AS


Pemerintah Korea Utara mengecam resolusi sanksi terbaru DK PBB besutan AS , yang disepakati pada Jumat pekan lalu, dan berjanji akan menghukum semua negara yang mendukung resolusi sanksi itu.

Advertising
Advertising

Baca: Korea Utara Menolak Tawaran Dialog Menlu AS Tillerson

"AS jangan lupa sedetik pun bahwa DPRK, yang dengan cepat muncul sebagai negara strategis, mampu menjadi ancaman nuklir nyata terhadap wilayah AS," begitu bunyi pernyataan Kemenlu Korea Utara.
Sekutu terdekat Korea Utara seperti Cina dan Rusia mendukung penerapan sanksi terbaru ini.


Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan sanksi terbaru DK PBB ini akan mengurangi secara drastis suplai energi ke Korea Utara dan memperketat pengawasan terhadap penyelundupan barang.


Resolusi PBB ini mencukur ekspor bahan bakar minyak termasuk diesel dan semua produk olahan bbm lainnya hingga 89 persen. Pada saat yang sama resolusi ini melarang ekspor mesin dan perlengkapan industri, transportasi, dan berbagai logam ke Korea Utara.


Resolusi DK PBB ini juga menyatakan semua negara harus mengembalikan para pekerja Korea Utara ke negaranya dalam waktu 24 bulan. Resolusi juga mengatur soal pelarangan penyelundupan batu bara dan semua komoditas komersial lewat laut ke negara itu.


DK PBB menyatakan mendukung negara anggota untuk menginspeksi dan menyita semua kapal yang diduga memuat barang-barang terlarang untuk dijual ke Korea Utara.

REUTERS

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya