PM Najib Razak Pimpin Unjuk Rasa Soal Status Yerusalem

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Sabtu, 23 Desember 2017 12:01 WIB

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. straitstimes.com

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, memimpin unjuk rasa di kawasan pemerintahan Putrajaya, Kuala Lumpur, Malaysia, memprotes keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengakui status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Ini merupakan unjuk rasa ketiga dalam tiga pekan terakhir di sana. Dalam orasinya pada Jumat, 22 Desember 2017, Najib mengatakan,”Ya, saya diterima di Gedung Putih. Ya, saya kenal Trump. Tapi berdasarkan prinsip, saya tidak akan pernah menyerahkan keyakinan Islam saya.”


Baca: Terkait Yerusalem, Malaysia Tak Tunduk Tekanan Amerika Serikat

Najib pernah bertemu Trump pada September di Gedung Putih dan menemaninya bermain golf.

Advertising
Advertising

Baca: Trump Ancam Potong Dana Bantuan Jelang Voting Status Yerusalem

Dalam orasi ini, Najib juga mengatakan,”Kita akan melakukan apa yang perlu dilakukan sehingga suatu saat nanti tanah Kota Yerusalem bakal menjadi milik bangsa Palestina dan umat Islam.” Dia menegaskan,”Kita tidak ingin wilayah Palestina mengecil. Kita ingin Palestina berdaulat dan berwibawa.”

Najib juga mengangkat isu peran penting Malaysia pada pentas dunia pada unjuk rasa ini. Menurut dia, Malaysia tidak pernah tunduk kepada negara superpower seperti AS. “Kita tidak pernah meminjam uang ke AS. Sebaliknya, AS telah meminta kita untuk membeli pesawat-pesawat buatan mereka.”

Acara unjuk rasa ini sedianya juga akan menghadirkan tokoh oposisi yaitu Abdul Hadi Awang, Presiden Parti Islam SeMalaysia. Ini akan membuat Hadi dan Najib menjadi bintang dalam unjuk rasa ini. Namun, Hadi tidak hadir dan diwakili anaknya yaitu Khalil Abdul Hadi, ketua sayap pemuda PAS. Sebuah spanduk besar dengan wajah Najib dan Hadi terpasang di sekitar arena unjuk rasa dan bertuliskan “Solidaritas untuk Selamatkan Yerusalem.”

Jumlah peserta unjuk rasa ini sekitar seribu orang dari target awal sekitar 10 ribu orang.

Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad, muncul di arena unjuk rasa yang berloksi di Masjid Putra. Mahathir saat ini merupakan salah satu tokoh oposisi dengan partainya Partai Pribumi Bersatu Malaysia. Dia muncul, menurut pengurus partai itu, karena ingin menunjukkan dukungan kepada perjuangan Palestina meskipun berbeda pandangan dengan Najib soal urusan politik domestik. Najib adalah menteri pertahanan Malaysia saat Mahathir sebagai perdana menteri.

Sebelumnya, pejabat senior pemerintah Malaysia mengatakan siap mengirimkan pasukan negara itu ke daerah konflik di Palestina untuk membantu misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dalam sidang umum istimewa PBB pada Kamis, 21 Desember 2017, 128 negara mendukung resolusi mengenai status Kota Yerusalem yang tidak berubah. Sembilan negara menolak, 35 negara abstain dan 21 negara absen dari sidang. Resolusibesutan Mesir ini menyatakan status Kota Yerusalem tidak boleh diubah begitu juga dengan komposisi demografinya.

STRAITS TIMES | THE INDEPENDENT | REUTERS

Berita terkait

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

31 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

37 hari lalu

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma

Baca Selengkapnya

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

38 hari lalu

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

51 hari lalu

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

52 hari lalu

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

Ketika warga Palestina bersiap menyambut Ramadan, banyak yang khawatir pihak keamanan dan kelompok sayap kanan Israel akan memicu kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

7 Februari 2024

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan rencana merelokasi kantor kedutaan besar Argentina di Tel Aviv ke Yerusalem

Baca Selengkapnya

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

28 Desember 2023

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

Pemukim Israel juga menjadikan umat Kristen Palestina sasaran serangan dan pelecehan, yang berada di tanah Palestina sejak lebih dari 2.000 tahun.

Baca Selengkapnya

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

30 November 2023

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

Kakak adik asal Palestina menembaki halte bus di Yerusalem saat gencatan Hamas Israel diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

30 November 2023

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

Kontak senjata terjadi di Yerusalem, Tepi Barat, beberapa saat setelah Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata satu hari

Baca Selengkapnya

Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

18 November 2023

Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

Hamas mengatakan kehilangan kontak dengan beberapa kelompok yang bertanggung jawab atas keselamatan sandera di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya