Cina Minta AS Tanggalkan Mentalitas Perang Dingin, Kenapa?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Rabu, 20 Desember 2017 12:41 WIB

Presiden AS Donald Trump dan istrinya Melania mengunjungi Forbidden City didampingi Presiden Cina, Xi Jinping serta istrinya Peng Liyuan di Beijing, Cina, 8 November, 2017. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Beijing -- Pemerintah Cina meminta pemerintah Amerika Serikat untuk menanggalkan mentalitas era perang dingin. Pernyataan ini untuk menanggapi kebijakan strategi keamanan nasional, yang diumumkan Presiden AS, Donald Trump, kemarin.


"Kami meminta AS untuk berhenti mendistorsi niat strategis Cina dan menanggalkan mentalitas perang dingin dan meninggalkan konsep usang bahwa ini adalah persaingan habis-habisan (zero sum game). Atau ini akan berujung pada kerusakan bagi kedua belah pihak," kata Hua Chunying, juru bicara Kementerin Luar Negeri Cina, pada Selasa, 19 Desember 2017 waktu setempat.

Baca: Jenderal Cina: Perang Pecah di Semenanjung Korea Maret 2018

Hua melanjutkan,"Setiap negara atau laporan yang mendistorsi fakta atau fitnah akan sia-sia. Jangan ada yang berharap Cina bakal mau menelan pil pahit yang berdampak kepada kepentingannya."

Advertising
Advertising

Baca: Korea Selatan Panik, 5 Jet Militer Cina Melintas Tanpa Izin

Trump mengumumkan kebijakan strategi keamanan nasional, yang menekankan kepada kepentingan ekonomi sebagai kepentingan negara. Ini merupakan lanjutan dari janji kampanye Trump "America First" yang ditujukan untuk mengedepankan kepentingan nasional khususnya ekonomi.


Trump melihat Cina berupaya menggantikan peran AS di kawasan Indo-Pasifik, mengerahkan ekspansi ekonomi dengan dukungan penuh negara dan berupaya menata ulang kawasan Asia Pasifik untuk kepentingannya.
Trump melihat Cina dan Rusia sebagai kekuatan rival utama, yang berupaya melemahkan kepentingan AS secara domestik dan global.

Trump juga melabeli Rusia sebagai aktor jahat di pentas global, yang mencoba memobilisasi kekuatan sosial media dan opini publik untuk melemahkan kepentingan AS.


Pernyataan Trump ini berbeda dengan pernyataan Presiden Barack Obama, yang melabeli Cina sebagai rekan strategis meskipun hubungan kedua negara kerap terjadi ketegangan.


Pengamat politik Cina menanggapi pernyataan Trump itu. Profesor Jin Canrong dari School of International Studies di Renmin University, mengatakan,"Ini mengecewakan bahwa AS tidak menerima pandangan CIna. Upaya kita setahun terakhir tidak berhasil, jauh dari harapan."


Sedangkan Jia Qingquo, kepala jurusan hubungan internasional di Peking University, mengatakan pernyataan Trump itu didasarkan pada persaingan habis-habisan (zero sum game). Ini membuatnya mengambil sikap negatif terhadap Cina.


"Pertanyaannya adalah apakah pemerintahan Trump bisa mengubah retorika itu menjadi aksi," kata Jia sambil menambahkan Beijing harus tetap fokus pada kepentingan nasionalnya dan tidak terpengaruh oleh Washington.

Sedangkan Profesor Zhang Baohui dari jurusan ilmu politik i Lingnan University di Hong Kong, mengatakan pernyatan Trump soal Cina menunjukkan hubungan kedua negara yang coba dibangun berakhir.
"Cina telah mengivestasikan modal diplomatik yang besar untuk mengamankan hubungan ini," kata Zhang. Padahal pemimpin kedua negara terlihat akrab saat kunjungan Trump ke Beijing beberapa waktu lalu.

Pernyataan Trump ini berkebalikan dengan pernyataannya beberapa bulan lalu saat mengunjungi Beijing. Dia menyebut Presiden Cina Xi Jinping sebagai teman baik dan Cina sebagai mitra bisnis. Saat itu Cina dan AS menandatangani perjanjian bisnis senilai sekitar Rp3000 triliun.
SCMP | CNN

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

22 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya