MSF: 6.700 Rohingya Tewas di Myanmar
Reporter
Choirul Aminuddin
Editor
Choirul Aminuddin
Kamis, 14 Desember 2017 17:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 6.700 warga Rohingya tewas di Myanmar sejak operasi militer pada akhir Agustus 2017. Hal itu dikatakan Doctors Without Borders (MSF) kepada media seperti dikutip Al Jazeera, Kamis, 14 Desember 2017.
Menurut MSF, data yang disampaikan kepada publik pada Kamis tersebut lebih tinggi dari jumlah korban yang disebut militer Myanmar pada periode yang sama.
Baca: Gadis Rohingya Dijadikan Budak Seks di Bangladesh
Sidney Wong, Direktur Medis MSF, mengatakan, organisanya mengumpulkan data setelah melakukan enam kali survei dengan menemui 600 ribu korban kekerasan di barat daya negara bagian Rakhine, Myanmar.
MSF menerangkan, banyak di antara korban kekerasan di Myanmar tersebut sekarang ini berada di kamp pengungsi Bangladesh yang padat tanpa sanitasi memadai.
"Apa yang kami temukan sangat mengejutkan, baik dari segi jumlah orang yang melaporkan anggota keluarga meninggal akibat kekerasan maupun bagaimana mereka terbunuh," ucapnya.
"Jumlah korban tewas sepertinya sulit diperkirakan karena tidak semua lokasi kamp pengungsi di Bangladesh didatangi. Selain itu kami juga tidak menghitung jumlah keluarga yang menjadi korban kekerasan di Myanmar."
Baca: AP: Perkosaan Perempuan Rohingya di Myanmar Sistematis
Sejumlah laporan menyebutkan, sedikitnya 9.000 Rohingya tewas di Rahine, Myamar, akibat kekerasan sejak 25 Agustus 2017 hingga 24 September 2017.