ICRC: Kehidupan Rohingya di Myanmar Berhenti

Kamis, 14 Desember 2017 16:15 WIB

Ekspresi perempuan lansia pengungsi Rohingya saat melintasi sungai Naf River ketikat berada di perbatasan Bangladesh-Myanmar di Palong Khali, Cox's Bazar, Bangladesh, 1 November 2017. REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, Jakarta - Kehidupan di Rakhine, Myanmar, yang dihuni oleh sekitar 180 ribu warga Rohignya telah berhenti.

Menurut Komite Palang Merah Internasional (ICRC), mereka adalah sisa dari 650 ribu warga Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh akibat kekerasan pada Agustus 2017.

Baca: Militer Myanmar Perkosa Wanita Rohingya, Ini Temuan Dokter PBB

Perempuan lansia pengungsi Rohingya dibantu seorang wanita saat berjalan dilumpur setelah melintasi sungai Naf River ketika berada di perbatasan Bangladesh-Myanmar di Palong Khali, Cox’s Bazar, Bangladesh, 1 November 2017. REUTERS/Adnan Abidi

Dominik Stillhart, Direktur Operasi ICRC, mengatakan, ketegangan masih berlanjut di daerah muslim setelah kaum Buddha di sana melarang para pedagang muslim membuka kembali toko dan pasarnya.

Advertising
Advertising

Stillhart yang pernah keluar masuk daerah terpencil di Myanmar selama tiga tahaun itu menjelaskan, ICRC hanyalah salah satu lembaga yang beroperasi di utara Rakhine setelah militer Myanmar melakukan kampanye yang disebut oleh PBB sebagai operasi pembersihan etnis menyusul serangan 25 Agustus 2017 oleh militan Rohingya.

"Situasi di utara Rakhine benar-benar stabil. Namun masih ada aksi sporadis di beberapa tempat dan ketegangan antarkelompok masyarakat," kata Stillhart kepada wartawan seperti dilaporkan Channel News Asia.

Baca: PBB Bersidang, Bicarakan Kekerasan di Myanmar

Pengungsi Rohingya mengambil air dari pompa air manual, di dekat toilet umum yang terbuat dari bambu dan tertutup terpal, di sebuah kamp pengungsi Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh, 21 November 2017. REUTERS

Stillhart pernah berkunjung ke Maungdaw, Buthidaung dan Rathedaung di utara Rakhine, tempat ICRC membuka markas guna menyediakan makanan, air dan bantuan lain bagi 150 ribu orang. Pada akhir tahun ini, ICRC berharap dapat menyediakan bantuan untuk 180 ribu warga Rohingya di Myanmar.

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

17 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

7 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

7 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

10 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

10 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

11 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

12 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

13 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

19 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya